Nakita.id - Tips makan anak stunting tidak boleh disepelekan orangtua.
Pasalnya, dengan memerhatikan makanan anak stunting bisa membuatnya terhindar dari masalah stunting.
Apa saja makanan anak stunting? Simak selengkapnya di sini.
Stunting atau pertumbuhan terhambat pada anak adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak.
Nutrisi yang tidak mencukupi selama masa pertumbuhan awal dapat menyebabkan anak mengalami stunting, yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.
Makanan yang dikonsumsi oleh anak sangat penting dalam mencegah stunting. Berikut ini adalah tips makan yang dapat membantu mencegah stunting pada anak.
Pastikan anak mendapatkan asupan gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan optimal.
Varietas makanan yang beragam membantu memenuhi semua kebutuhan gizi.
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik untuk bayi di bawah usia 6 bulan.
ASI mengandung nutrisi penting dan antibodi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Setelah usia 6 bulan, perkenalkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara bertahap.
Berikan makanan yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, sumber protein seperti daging, ikan, dan kacang-kacangan.
Zat besi adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan sel-sel darah merah dan kognisi.
Berikan anak makanan kaya zat besi seperti daging merah, ayam, telur, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh, sedangkan vitamin C membantu penyerapan zat besi.
Berikan anak makanan yang kaya vitamin A seperti wortel, labu, dan bayam, serta buah-buahan yang kaya vitamin C seperti jeruk dan stroberi.
Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat.
Berikan anak makanan yang kaya kalsium seperti susu, yoghurt, keju rendah lemak, dan sayuran hijau.
Ikan kaya akan asam lemak omega-3, yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf.
Pilih ikan yang rendah merkuri dan tinggi omega-3 seperti ikan salmon, sarden, atau teri.
Pada awalnya, pilih makanan yang sesuai dengan perkembangan kemampuan mengunyah dan menelan anak.
Tekstur makanan yang sesuai dapat membantu anak merasa nyaman dan tidak terganggu dalam makan.
Baca Juga: Penjelasan Mengenai Perbedaan Stunting dan Kurang Gizi yang Masih Banyak Disalahpahami
Batasi konsumsi makanan yang tinggi gula tambahan dan garam berlebih.
Terlalu banyak gula dan garam dapat berdampak negatif pada kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit.
Pemberian porsi makan yang tepat sesuai dengan usia dan kebutuhan anak membantu menjaga asupan kalori dan nutrisi yang cukup.
Pastikan anak terhidrasi dengan baik. Air sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal, termasuk pertumbuhan dan perkembangan.
Makan bersama keluarga dapat menjadi momen berharga untuk berbagi makanan sehat dan mengajarkan anak tentang pola makan yang baik.
Jangan lewatkan sarapan, karena sarapan memberikan energi yang diperlukan anak untuk memulai hari dan meningkatkan konsentrasi.
Anak cenderung meniru pola makan orang dewasa di sekitarnya. Jadi, jadilah contoh yang baik dengan memilih makanan sehat dan pola makan yang benar.
Jika Moms memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan atau pola makan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi.
Mereka dapat memberikan panduan yang sesuai dengan kebutuhan anak Moms.
Mencegah stunting melalui nutrisi yang tepat sangat penting untuk membantu anak mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.
Dengan memberikan makanan yang kaya akan nutrisi dan menjaga pola makan yang sehat, Moms dapat membantu melindungi anak dari risiko stunting dan mendukung kesejahteraan jangka panjang mereka.
Baca Juga: Kesalahan Gaya Hidup yang Memicu Stunting, Masihkah Orangtua Melakukannya?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR