Penting untuk tetap memberikan makanan yang kaya gizi dan seimbang, termasuk makanan dengan protein, karbohidrat, lemak sehat, sayuran, dan buah-buahan.
Susu formula hanya dapat menjadi pelengkap, bukan pengganti makanan utama.
4. Frekuensi dan Jumlah Konsumsi
Susu formula sebaiknya tidak dijadikan pengganti ASI atau makanan utama. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan mengenai frekuensi dan jumlah konsumsi sufor yang sesuai untuk anak stunting.
Terlalu banyak mengonsumsi sufor dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya dan tidak akan efektif jika tidak diimbangi dengan asupan gizi yang seimbang.
5. Pantauan dan Evaluasi
Setelah memulai pemberian sufor pada anak stunting, lakukan pantauan secara berkala terhadap pertumbuhannya.
Jika tidak ada peningkatan yang signifikan, kembali berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mengevaluasi rencana nutrisi dan penanganan yang telah dilakukan.
6. Tidak Menggantikan Nutrisi Utama
Penting untuk diingat bahwa sufor tidak dapat menggantikan nutrisi utama yang diperlukan anak stunting.
Nutrisi yang berasal dari makanan nyata, seperti sumber protein, vitamin, mineral, dan serat, harus tetap menjadi prioritas utama.
Baca Juga: Penjelasan Mengenai Perbedaan Stunting dan Kurang Gizi yang Masih Banyak Disalahpahami
7. Perhatikan Efek Samping
Beberapa anak mungkin memiliki reaksi alergi atau sensitivitas terhadap susu formula tertentu.
Jika Moms melihat tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, atau masalah pencernaan, segera hentikan pemberian sufor dan konsultasikan dengan dokter.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR