Nakita.id - Anak tantrum adalah situasi yang umum dialami oleh orangtua di seluruh dunia.
Tantrum dapat terjadi pada berbagai usia anak, mulai dari balita hingga usia sekolah.
Saat anak tantrum, anak dapat menunjukkan perilaku yang sulit dikendalikan, seperti menangis, berteriak, mengguling-gulingkan diri, dan bahkan melempar barang.
Meski jadi tantangan tersendiri, penting untuk diingat bahwa mengatasi anak tantrum dengan membentak tidaklah efektif dan dapat berdampak buruk pada tumbuh kembangnya.
Artikel ini akan membahas cara mengatasi anak tantrum tanpa membentak, dengan tujuan menciptakan hubungan yang sehat antara orangtua dan anak.
Reaksi pertama yang perlu dilakukan saat anak mengalami tantrum adalah tetap tenang dan sabar.
Ketika orangtua terlihat marah atau stres, anak cenderung merasa lebih bingung dan cemas.
Untuk itu, cobalah tetap tenang dan tunjukkan kepada anak bahwa Moms dan Dads mendengarkan apa yang dia rasakan.
Ini adalah langkah penting dalam membangun hubungan emosional yang kuat dengan Si Kecil.
Ketika anak tantrum, tolong jangan abaikan ya, Moms.
Segera berikan perhatian penuh dengan berbicara dengan lembut dan mendengarkan keluhannya.
Baca Juga: Bukan Langsung Memarahi, Ini Trik Efektif Mengatasi Anak Tantrum di Mall
Jika perlu, bicaralah empat mata dengan anak untuk menunjukkan bahwa Moms memperhatikan apa yang dia rasakan.
Cara ini akan membantu anak merasa didengar dan dihargai.
Cara berikutnya yang juga bisa Moms coba untuk mengatasi anak tantrum adalah memberikan anak pilihan dalam situasi tertentu.
Hal ini dapat membantu anak merasa memiliki kendali, Moms.
Misalnya, jika anak menolak mengenakan pakaian, Moms bisa berikan pilihan dua baju yang berbeda dan membiarkannya memilih sendiri.
Ini memberikan rasa tanggung jawab pada anak dan dapat mengurangi potensi tantrum.
Selanjutnya, cobalah untuk mengidentifikasi apa yang memicu tantrum pada Si Kecil.
Apakah anak lapar, lelah, atau merasa frustasi karena sesuatu?
Dengan memahami penyebab tantrum, Moms dapat mengambil tindakan pencegahan di masa depan.
Misalnya, pastikan anak makan dan beristirahat dengan cukup agar tidak merasa terlalu lelah atau lapar.
Ketika anak merasa emosi yang kuat, anak mungkin kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata.
Baca Juga: Tips Berperan Sama, Ayah Lebih Baik dalam Mengatasi Tantrum Anak Daripada Ibu
Untuk itu, Moms bisa ajari anak cara mengungkapkan emosi secara verbal.
Berikan contoh kalimat sederhana yang dapat mereka gunakan, seperti "Aku merasa marah" atau "Aku merasa sedih".
Ini dapat membantu mengurangi frustrasi anak dan mendorongnya untuk lebih banyak berbicara daripada berteriak.
Ajari anak alternatif lain untuk mengeluarkan emosi daripada dengan tantrum.
Misalnya, Moms bisa mengajari anak untuk menggunakan seni atau olahraga sebagai cara untuk melepaskan emosi yang kuat.
Cara ini dapat membantu anak belajar mengelola emosinya dengan cara yang lebih konstruktif.
Moms harus tahu, anak membutuhkan waktu istirahat dan rutinitas yang teratur.
Oleh karena itu, pastikan Si Kecil mendapatkan tidur yang cukup dan memiliki rutinitas harian yang dapat memberinya rasa aman dan teratur.
Pasalnya, anak yang lelah atau terganggu rutinitasnya cenderung lebih mudah mengalami tantrum.
Saat anak menunjukkan perilaku yang baik atau berhasil mengelola emosinya, berikan pujian dan apresiasi.
Cara ini akan memperkuat perilaku positif dan memberikan motivasi bagi anak untuk terus berusaha.
Baca Juga: Wajib Tahu Cara Tepat Mengatasi Anak Tantrum, Bukan Dimarahi Lo Moms!
Moms tentu tahu, anak-anak sering belajar dengan meniru orang dewasa di sekitarnya.
Oleh karenanya, Moms perlu menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan bagaimana cara mengelola emosi dengan bijak dan tenang.
Dengan melihat Moms mengatasi stres atau kekecewaan dengan cara yang positif, anak juga akan belajar untuk melakukannya.
Terakhir, ajari anak tentang berbagai emosi dan bagaimana cara mengidentifikasinya.
Ini akan membantu anak memahami perasaannya sendiri dan juga emosi orang lain.
Moms harus tahu, semakin anak belajar memahami emosi, semakin baik pula anak akan mengelola konflik dan menghindari tantrum.
Nah, itu tadi 10 cara mengatasi anak tantrum tanpa harus membentaknya ya, Moms.
Penting untuk diingat, setiap anak memiliki kepribadian yang unik pula.
Jadi, Moms bisa mencoba berbagai strategi untuk menemukan solusi yang paling efektif untuk Si Kecil.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Berperan Sama dalam Mengatasi Anak Tantrum, Dads Bisa Lakukan Ini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR