Nakita.id - Peserta didik harus tahu hakikat berharap kepada Allah atau biasa disebut raja' dan cara menumbuhkan sifat raja' serta manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya sebagai pemahaman materi PAI kelas X SMA dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik memang harus memiliki jiwa taat kepada agama Islam juga.
Dengan mempelajari materi di bawah ini, peserta didik diharapkan bisa menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Secara etimologis, raja’ berarti mengharap sesuatu atau tidak putus asa.
Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah SWT.
Sifat raja’ ini harus disertai optimis, perasaan gembira, sikap percaya dan yakin akan kebaikan Allah SWT.
Lebih dari itu sifat raja’ harus dibarengi dengan amal-amal saleh untuk meraih kebahagiaan di akhirat.
Seseorang yang berharap kepada Allah SWT tanpa diikuti dengan amal, maka ia hanya berangan-angan belaka.
Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah SWT.
Seseorang yang putus asa atas rahmat Allah SWT dikategorikan sebagai orang sesat.
Ketika seseorang memiliki sifat raja’ maka ia akan bersemangat untuk menggapai rahmat Allah SWT karena Dia memiliki sifat Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Penyayang.
Meskipun bergelimangan dosa, rasa optimis mendapat ampunan Allah SWT tetap ada dalam hatinya.
Namun perlu diingat bahwa sifat raja’ ini harus bersanding dengan sifat khauf. Menurut Abu ‘Ali alRawdzabari, antara khauf dan raja’ ibarat dua sayap burung.
Jika kedua sayap tersebut sama, maka burung tersebut akan mampu terbang secara sempurna.
Namun jika kurang, maka terbangnya juga kurang sempurna.
Dan jika salah satu sayap itu hilang, maka burung itu tak akan bisa terbang.
Apabila kedua sayapnya hilang, maka tak butuh waktu lama burung itu akan mati.
Sifat khauf dapat mencegah seseorang berbuat dosa, sedangkan raja’ dapat mendorong untuk taat kepada Allah SWT
Imam al-Ghazali pernah ditanya, manakah yang lebih utama di antara sifat khauf dan raja’?
Beliau balik bertanya, manakah yang lebih nikmat, air ataukah roti?
Bagi orang yang kehausan, air lebih tepat. Namun, bagi yang sedang lapar, roti lebih lebih tepat.
Jika rasa dahaga dan lapar hadir bersamaan dengan kadar yang sama, maka air dan roti perlu dikonsumsi bersama-sama.
Baca Juga: Rangkuman Materi Hakikat Mencintai Allah SWT, PAI Bab 7 Kelas X SMA Kurikulum Merdeka
Apabila hati seseorang ada penyakit merasa aman dari azab Allah SWT, maka obatnya adalah khauf.
Sedangkan, apabila hati seseorang ada penyakit merasa putus asa, maka obatnya adalah raja’.
Jika sifat khauf dan raja’ ini melekat pada diri seseorang maka ia tak akan mudah menghakimi orang lain, sebab semua keputusan ada di tangan Allah SWT.
Misalnya, ketika melihat orang yang ahli maksiat, tidak boleh divonis pasti masuk neraka, bisa jadi dalam hatinya ada harapan Allah SWT akan mengampuninya, hingga Allah SWT memasukkannya ke surga.
Sebaliknya, seseorang rajin ibadah bisa jadi masuk neraka, karena ada sifat sombong dalam hatinya.
a) Muhasabah atas nikmat-nikmat Allah Swt
b) Mempelajari dan memahami Alquran
c) Meyakini kesempurnaan karunia Allah Swt
a) Semangat dalam ketaatan kepada Allah Swt
b) Tenang dalam menghadapi kesulitan
c) Merasa nikmat dalam beribadah kepada Allah Swt
d) Menumbuhkan sifat optimis
Baca Juga: Lengkap! Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda PAI Kelas X SMA Kurikulum Merdeka Halaman 170-173
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR