Nakita.id - Isu anak stunting masih menjadi perbincangan.
Bagaimana tidak, Indonesia masih belum bisa tuntas dari masalah yang satu itu.
Meski sekarang angkanya sudah menurun drastis, tapi tetap saja masih ada kasus stunting yang belum terselesaikan.
Salah satu hal yang harus diketahui Moms, ada makanan pemicu stunting yang secara tidak sengaja kadang diberikan pada Si Kecil.
Inilah kesalahan yang sering terjadi, memberikan anak makanan pemicu stunting.
Agar tidak terjadi kesalahan lagi, maka Moms harus tahu beberapa jenis makanan yang memicu anak stunting.
Simak selengkapnya di sini.
Stunting adalah masalah kesehatan global yang terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat akibat gizi yang tidak mencukupi, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Pada periode ini, nutrisi yang tepat sangat penting bagi pertumbuhan optimal anak. Makanan yang dikonsumsi pada tahap ini memiliki peran penting dalam mencegah stunting.
Beberapa makanan pemicu stunting meliputi:
Protein adalah bahan bangunan tubuh dan sangat penting untuk pertumbuhan sel dan jaringan.
Baca Juga: Bukan Hanya Gizi Buruk, Anemia Bisa Jadi Pemicu Utama Stunting karena Alasan Ini
Anak-anak yang kekurangan protein dalam diet mereka berisiko mengalami stunting.
Asupan protein yang diperlukan dapat ditemukan dalam daging, telur, ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Kekurangan zat besi dapat mengganggu fungsi otak dan perkembangan fisik anak.
Makanan sumber zat besi meliputi daging merah, hati, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.
Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat.
Anak-anak yang tidak memiliki asupan kalsium yang cukup dapat mengalami masalah pertumbuhan.
Sumber kalsium meliputi susu, yoghurt, keju, dan sayuran berdaun hijau.
Vitamin A esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan mata, serta sistem kekebalan tubuh.
Makanan sumber vitamin A termasuk wortel, bayam, labu, dan hati.
Asam folat penting untuk pertumbuhan sel dan pembentukan DNA.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan masalah perkembangan dan anemia pada anak-anak.
Baca Juga: Penanganan Stunting di Posyandu Jika Si Kecil Terindikasi Masalah Gizi, Moms Harus Tahu!
Sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber asam folat.
Konsumsi makanan berlemak tinggi, terutama lemak jenuh dan trans, dapat menghambat penyerapan nutrisi penting dan berkontribusi pada stunting.
Sebaiknya, pilih lemak sehat seperti lemak tak jenuh dari ikan, alpukat, dan minyak zaitun.
Makanan yang tinggi gula tambahan dapat menggantikan makanan yang lebih bergizi dalam diet anak-anak, menyebabkan kekurangan nutrisi dan stunting.
Hindari minuman manis dan makanan olahan yang mengandung gula berlebihan.
Serat penting untuk pencernaan yang sehat dan penyerapan nutrisi.
Diet rendah serat dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menghambat pertumbuhan. Pastikan anak mengonsumsi cukup buah, sayuran, dan biji-bijian utuh.
Memperkenalkan berbagai jenis makanan membantu memastikan anak mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal. Diversifikasi makanan penting agar anak tidak kekurangan nutrisi tertentu.
Kekurangan kalori dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pastikan anak memiliki asupan energi yang memadai dari berbagai sumber makanan.
Penting untuk diingat bahwa makanan yang sehat dan bergizi merupakan bagian penting dari pencegahan stunting.
Dengan memberikan anak makanan yang tepat dan memastikan asupan nutrisi yang cukup, kita dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik dalam fase pertumbuhan awal kehidupan.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR