Nakita.id - Pemberian ASIP (Air Susu Ibu Perah) telah lama diakui sebagai salah satu cara terbaik untuk memberikan nutrisi dan perlindungan kepada bayi.
Namun, dalam beberapa kasus, terkadang bayi dapat menunjukkan keengganan atau penolakan terhadap pemberian ASIP.
Fenomena ini bisa menjadi tanda-tanda berbagai faktor yang memengaruhi interaksi antara bayi, ibu, dan proses pemberian ASIP itu sendiri.
Dalam artikel ini, kami akan merunut beberapa kemungkinan penyebab yang mungkin menjadi latar belakang mengapa bayi menolak diberi ASIP.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor ini, para orang tua dan pengasuh dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal.
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum mengapa bayi mungkin menolak menerima ASI perah:
ASI perah mungkin memiliki rasa yang berbeda dari ASI langsung dari ibu.
Bayi bisa jadi menolaknya karena terbiasa dengan rasa ASI dari ibu.
ASI perah yang disimpan dalam lemari es memiliki suhu yang berbeda dari ASI langsung dari payudara.
Beberapa bayi sensitif terhadap perubahan suhu dan bisa menolak ASI perah.
Pemilihan botol dan dot yang tepat sangat penting.
Baca Juga: Tips Mudah ASI Ekslusif untuk Ibu yang Bekerja, Perhatikan ya, Moms!
Jika dot yang digunakan tidak sesuai dengan bentuk mulut bayi atau mengalirkan ASI terlalu cepat atau lambat, bayi mungkin menolak.
Bagian penting dari mengambil ASI adalah merasakan aroma ibu.
ASI perah mungkin kehilangan aroma ini setelah disimpan dalam wadah tertutup, yang bisa membuat bayi enggan menerimanya.
Bayi bisa merasakan stres atau kecemasan ibu.
Ini bisa mempengaruhi nafsu makan mereka dan membuat mereka menolak menerima ASI perah.
Jika ASI perah disimpan dalam kondisi yang tidak tepat, misalnya terlalu lama di suhu kamar atau di bawah sinar matahari langsung, itu bisa mengubah rasa dan kualitas ASI, membuat bayi menolaknya.
ASI perah sering diberikan pada jadwal tertentu.
Jika waktu pemberian ASI perah tidak konsisten, bayi mungkin menolak karena mereka telah terbiasa dengan jadwal tertentu.
Ketika bayi merasa tidak enak badan karena infeksi atau sakit, mereka mungkin tidak memiliki nafsu makan yang baik, termasuk menolak menerima ASI perah.
Proses menyusui tidak hanya tentang memberi makan, tetapi juga tentang koneksi fisik dan emosional antara ibu dan bayi.
ASI perah tidak memberikan stimulasi yang sama seperti menyusui langsung, yang bisa membuat bayi menolaknya.
Baca Juga: Jangan Khawatir Jika Tak Punya Kulkas, Ini Cara Aman Menyimpan ASI Perah Tanpa Kulkas
Saat memberikan ASI perah, penting untuk melakukannya dengan lembut dan memberikan bayi waktu yang cukup.
Jika pemberian makan terlalu terburu-buru, bayi mungkin menolak.
Bayi bisa sensitif terhadap perubahan pengasuh atau penjagaan.
Jika seseorang yang tidak dikenal memberikan ASI perah, bayi mungkin merasa tidak nyaman dan menolaknya.
Jika bayi sudah mulai menerima makanan tambahan atau MPASI (Makanan Pendamping ASI), mereka mungkin lebih tertarik pada makanan tersebut daripada ASI perah.
Penting untuk diingat bahwa setiap bayi adalah unik, dan alasan mereka menolak ASI perah bisa bervariasi.
Jika bayi terus menolak ASI perah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan situasi Anda.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Tips dan Trik Menyimpan ASI Perah Selama Perjalanan Mudik Lebaran
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR