Nakita.id - Berikut ini penyebab stunting yang jarang diketahui. Simak selengkapnya di sini.
Stunting, atau keterlambatan pertumbuhan linier pada anak, adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak.
Meskipun beberapa penyebab stunting sudah cukup dikenal, ada juga faktor-faktor yang kurang sering diperbincangkan tetapi memiliki peran penting dalam terjadinya stunting.
Inilah penyebab stunting yang jarang diketahui namun memiliki dampak besar pada pertumbuhan anak.
Infeksi menular seksual yang tidak diobati pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pada plasenta dan aliran nutrisi ke janin.
Akibatnya, pertumbuhan janin bisa terhambat dan berpotensi menyebabkan stunting pada anak.
Pajanan anak terhadap zat-zat beracun dalam lingkungan.
Misalnya seperti polusi udara, logam berat, dan pestisida dapat mengganggu pertumbuhan normal.
Toksin ini dapat merusak sistem metabolisme dan hormon, serta memengaruhi perkembangan organ tubuh.
Selain dari kuantitas makanan, keanekaragaman makanan juga sangat penting.
Diet yang tidak bervariasi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
Baca Juga: Penyebab Stunting dari Lingkungan, Selalu Tanggap Demi Tumbuh Kembang Anak Lebih Baik
Terkadang, meskipun anak mendapatkan cukup makanan, kekurangan keanekaragaman nutrisi tetap bisa berkontribusi pada stunting.
Air minum yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan penyakit pada anak.
Penyakit-penyakit ini dapat mengganggu absorbsi nutrisi dan pertumbuhan yang sehat.
Stunting bisa dimulai sejak dalam kandungan jika ibu hamil mengalami kekurangan gizi.
Kekurangan gizi pada masa kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan menghasilkan anak yang lahir dengan berat badan rendah, yang berisiko mengalami stunting.
Kondisi emosional ibu hamil, seperti stres berlebihan atau depresi, dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.
Kadar hormon stres yang tinggi dapat mengganggu aliran nutrisi ke janin dan memengaruhi perkembangan otak serta organ tubuh lainnya.
Keseimbangan mikrobiota usus yang buruk pada anak dapat memengaruhi penyerapan nutrisi dan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan anak secara keseluruhan.
Faktor psikososial juga berperan dalam pertumbuhan anak.
Anak-anak yang tidak mendapatkan stimulasi kognitif dan emosional yang memadai di rumah atau lingkungan sekitar mereka berisiko mengalami stunting.
Baca Juga: Benarkah Salah Satunya Polusi Penyebab Stunting? Penjelasannya Ada di Sini
Ketidakstimulan tersebut dapat memengaruhi perkembangan otak dan kognitif anak.
Paparan radiasi elektromagnetik dari perangkat elektronik seperti ponsel dan tablet, serta paparan radiasi dari peralatan rumah tangga tertentu, telah menjadi perhatian baru-baru ini.
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa paparan radiasi elektromagnetik berlebihan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Konsumsi gula yang berlebihan, terutama gula tambahan dalam makanan olahan, telah dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes.
Namun, beberapa penelitian juga menghubungkan konsumsi gula berlebihan dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Stunting adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk beberapa yang mungkin tidak sering diperbincangkan.
Meskipun beberapa faktor stunting bisa terkait langsung dengan gizi dan lingkungan, ada faktor-faktor lain yang lebih subtil namun tetap memiliki dampak besar pada pertumbuhan anak.
Untuk mengatasi stunting, pendekatan yang holistik diperlukan, termasuk pencegahan penyakit, perhatian terhadap kesehatan mental ibu hamil, asupan gizi yang baik, lingkungan yang bersih dan aman, serta pemahaman tentang dampak lingkungan modern pada pertumbuhan anak.
Nah, itu dia Moms penyebab stunting yang jarang diketahui banyak orang.
Hati-hati ya, Moms!
Jangan sampai Si Kecil mengalaminya.
Baca Juga: Kenali Penyebab Anak Stunting Selain karena Faktor Gizi Buruk
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR