Bayi yang dilahirkan juga berisiko terkena penyakit kronis.
Misalnya seperti penyakit pernapasan dan jantung di kemudian hari.
Polutan udara menyebabkan stres oksidatif pada sel dan jaringan.
Akibatnya, DNA dan membran sel telur dan sperma bisa rusak.
Stres oksidatif juga dapat mempengaruhi implantasi janin di dalam rahim.
Selain itu juga mengganggu perkembangan plasenta yang mengakibatkan keguguran dan kelahiran prematur.
Polusi udara mengandung zat yang merupakan bahan kimia pengganggu hormon.
Bahan kimia ini mengganggu fungsi normal hormon yang mengatur reproduksi.
Selain itu, polusi udara dapat menyebabkan peradangan pada sel.
Hal ini dapat mempengaruhi pematangan dan ovulasi sel telur pada wanita, serta produksi dan pengangkutan sperma pada pria.
Peradangan juga dapat memicu reaksi imun yang dapat membahayakan janin.
Baca Juga: Demi Kurangi Polusi, Pemerintah DKI Jakarta Siram Jalanan, Kemenkes: Tidak Efisien
Artikel ini pernah tayang di Kompas dengan judul Waspada, Polusi Udara Bisa Ganggu Kesuburan
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR