Nakita.id - Bagaimana perbedaan motorik anak stunting banyak menjadi pertanyaan para orang tua.
Ini tidak lepas dari kondisi stunting yang bisa berdampak pada fisik, psikologis, hingga kesehatan anak secara keseluruhan.
Dalam beberapa kasus, masalah pertumbuhan fisik dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak.
Stunting adalah kondisi ketika anak mengalami hambatan pertumbuhan secara fisik yang dapat mempengaruhi tinggi badan dan berat badannya.
Kondisi ini biasanya terjadi pada masa awal kehidupan, terutama pada periode 1.000 hari pertama sejak pembuahan hingga usia 2 tahun.
Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan perkembangan anak, termasuk perkembangan motorik mereka.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan motorik pada anak stunting.
Perkembangan motorik adalah kemampuan anak untuk menggunakan otot dan sistem saraf mereka untuk bergerak dan melakukan tugas-tugas fisik.
Perbedaan motorik anak stunting bisa sangat mencolok jika dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami stunting.
Berikut beberapa perbedaan utama dalam perkembangan motorik anak stunting:
1. Keterlambatan Milestone Motorik
Baca Juga: Apakah Stunting Menurun Secara Genetik? Kenali Juga Faktor Lingkungan yang Bisa Jadi Pemicunya
Anak yang mengalami stunting seringkali mencapai milestone motorik yang terlambat.
Seperti merangkak, berdiri, atau berjalan lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka yang tidak mengalami stunting.
2. Kekuatan Otot yang Lebih Rendah
Stunting dapat menyebabkan otot anak menjadi lebih lemah.
Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas fisik yang memerlukan kekuatan otot, seperti berlari atau melompat.
3. Koordinasi yang Buruk
Anak stunting juga cenderung memiliki masalah dalam mengkoordinasikan gerakan mereka.
Ini bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas yang memerlukan koordinasi seperti mengayuh sepeda atau menulis.
4. Kesulitan dalam Keseimbangan
Stunting juga dapat mempengaruhi keseimbangan anak, yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap cedera saat bermain atau melakukan aktivitas fisik.
5. Kurang Fleksibel
Baca Juga: Bisa Dideteksi Sejak Lahir, Inilah Ciri-ciri Stunting pada Bayi Baru Lahir
Anak stunting cenderung memiliki tingkat fleksibilitas tubuh yang lebih rendah.
Ini bisa membuat mereka kurang nyaman dalam melakukan gerakan-gerakan tertentu.
Perkembangan motorik yang terhambat akibat stunting memiliki dampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Beberapa dampak buruk dari perbedaan motorik ini meliputi:
1. Keterbatasan dalam Aktivitas Fisik
Anak stunting mungkin mengalami kesulitan dalam berpartisipasi dalam aktivitas fisik seperti bermain olahraga atau bermain di luar rumah.
2. Kurangnya Kepercayaan Diri
Perkembangan motorik yang buruk dapat mengurangi kepercayaan diri anak.
Mereka mungkin merasa tidak mampu melakukan hal-hal yang sebenarnya bisa mereka lakukan jika tidak mengalami stunting.
3. Pengaruh pada Kemampuan Belajar
Perkembangan motorik yang terhambat dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar.
Baca Juga: Alasan Gula Menyebabkan Stunting, Inilah Pentinya Si Kecil Tidak Boleh Kebanyakan Gula
Misalnya, anak yang kesulitan menulis dengan baik mungkin mengalami kesulitan dalam sekolah.
4. Dampak Emosional
Anak stunting mungkin mengalami stres atau frustrasi akibat kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik atau tugas-tugas yang melibatkan perkembangan motorik.
5. Kemungkinan Terjadinya Cedera
Keterlambatan dalam perkembangan motorik dapat meningkatkan risiko cedera saat bermain atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR