Nakita.id - Stunting adalah masalah kesehatan dimana anak alami kekurangan gizi kronis pada masa tumbuh kembangnya.
Stunting pada anak sendiri dampak yang cukup jelas, seperti pertumbuhan tubuh yang terhambat dan risiko penyakit yang meningkat.
Selain itu, percaya atau tidak, stunting ternyata juga dapat mengancam generasi mendatang, Moms.
Maka dari itu, penting untuk menyadari apa saja bahaya stunting untuk keturunan nantinya, serta solusi mengatasi masalah ini.
Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!
Salah satu bahaya stunting untuk keturunan yang perlu Moms waspadai adalah, adanya siklus kelanjutan masalah nutrisi dalam keluarga.
Moms harus tahu, anak yang mengalami stunting dalam masa pertumbuhannya cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih rentan terhadap kekurangan gizi.
Sehingga, berisiko melahirkan anak-anak dengan masalah serupa.
Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan sistem imunnya.
Sehingga, anak dengan stunting berisiko lebih tinggi mengalami amsalah kesehatan sepanjang hidupnya.
Diantaranya seperti, mengalami penurunan daya tahan tubuh, risiko infeksi yang lebih tinggi, dan gangguan perkembangan intelektual.
Baca Juga: Kandungan Makanan Mencegah Stunting Sebelum Hamil, Salah Satu Cara Berantas Stunting!
Moms juga harus tahu, stunting dapat berdampak pada produktivitas generasi mendatang.
Hal ini dikarenakan anak yang tumbuh dengan kondisi stunting memiliki kemampuan kognitif dan fisik yang terbatas.
Akibatnya, anak cenderung kurang berkontribusi pada ekonomi keluarga dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan risiko terciptanya lingkaran setam kemiskinan.
Stunting juga dapat menghambat perkembangan intelektual anak, yang pada gilirannya dapat menghambat kemampuan mendapatkan pendidikan yang baik.
Mulai dari sulit berkonsentrasi, sulit belajar, hingga sulit berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Hal ini dapat memengaruhi kemampuannya untuk mencapai potensi maksimal, bahkan mengakibatkan penurunan tingkat pendidikan di antara keturunan anak tersebut.
Selain masalah kesehatan pada masa kanak-kanak, stunting juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis pada masa dewasa.
Mulai dari diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan metabolisme.
Selain menjadi masalah kesehatan individu, hal ini ternyata juga dapat menjadi beban ekonomi bagi sistem kesehatan secara keseluruhan.
Setelah mengetahui apa saja bahaya stunting untuk keturunan, sebagai orangtua, Moms perlu segera mengatasi masalah tumbuh kembang ini sejak dini agar dapat menghentikan siklus tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diambil.
Baca Juga: Pemerintah Berikan Bantuan untuk Anak Stunting, Berharap Bisa Berantas Masalah yang Satu Ini
Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang gizi yang seimbang dan pentingnya memberikan nutrisi yang baik kepada anak-anak sejak dini.
Pemeriksaan kehamilan dan perawatan bayi yang baik dapat membantu mengurangi risiko stunting.
Moms bisa dapatkan di fasilitas kesehatan terdekat, termasuk posyandu.
Program-program nutrisi seperti pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi dapat membantu mengatasi masalah stunting pada anak-anak.
Moms bisa dapatkan langsung di posyandu terdekat.
Fasilitas sanitasi yang buruk dapat menyebabkan infeksi yang menghambat pertumbuhan anak-anak.
Maka dari itu, meningkatkan akses ke air bersih dan sanitasi adalah langkah penting untuk mencegah stunting agar tak merambat hingga keturunan.
Kampanye pendidikan kesehatan yang terus-menerus dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah stunting.
Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, tentu Moms bisa melawan stunting pada anak sejak dini.
Sehingga, anak tidak berisiko melahirkan keturunan stunting juga kedepannya.
Semoga artikel di atas bermanfaat ya, Moms.
Baca Juga: Perbedaan Motorik Anak Stunting Cenderung Lebih Lambat, Ini Dampak Buruknya pada Tumbuh Kembang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR