Pertama, pastikan untuk tidak mengenakan pakaian yang baru dicuci dan masih mengandung sisa-sisa pemutih yang belum terbilas dengan baik.
Selain itu, hindari penggunaan pemutih dalam jumlah berlebihan, karena semakin banyak pemutih yang digunakan, semakin tinggi risiko reaksi kimia dengan keringat.
2. Residu Deterjen atau Pewangi
Selain keringat, pemutih juga dapat bereaksi dengan zat-zat lain yang mungkin ada dalam pakaian.
Contoh umum adalah deterjen yang digunakan sebelumnya dalam pencucian.
Jika ada residu deterjen yang tersisa pada pakaian, pemutih bisa berinteraksi dengan deterjen tersebut dan menyebabkan perubahan warna.
Untuk menghindari masalah ini, pastikan untuk membilas pakaian secara menyeluruh setelah mencuci dengan deterjen sebelum menggunakan pemutih.
Dengan cara ini, Moms dapat menghilangkan sisa-sisa deterjen yang mungkin tersisa di pakaian dan mengurangi risiko reaksi kimia yang tidak diinginkan.
3. Warna Bahan Pakaian
Tidak semua jenis bahan pakaian tahan terhadap pemutih.
Beberapa bahan, seperti sutra dan wol, sangat sensitif terhadap bahan kimia dalam pemutih dan dapat berubah warna dengan mudah.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR