Nakita.id - Moms mungkin penasaran kenapa baju menjadi kuning setelah memakai pemutih?
Pemutih adalah salah satu produk pembersih yang banyak digunakan untuk menjaga kebersihan pakaian.
Produk ini efektif dalam menghilangkan noda dan membunuh bakteri yang mungkin ada pada pakaian.
Namun, ada momen ketika pengguna pemutih merasa bingung mengapa beberapa pakaian mereka menjadi kuning setelah pemakaian.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah alasan kenapa baju menjadi kuning setelah pakai pemutih.
Yuk simak!
1. Reaksi Kimia dengan Keringat
Salah satu penyebab utama mengapa baju bisa berubah warna menjadi kuning setelah pemakaian adalah reaksi kimia antara pemutih dan keringat tubuh.
Pemutih biasanya mengandung bahan kimia yang kuat untuk menghilangkan noda, dan ketika bahan kimia ini bersentuhan dengan keringat, reaksi kimia dapat terjadi.
Hasilnya adalah perubahan warna pada serat pakaian, yang sering kali berwarna kuning.
Untuk menghindari masalah ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil.
Baca Juga: Cara Mencuci Baju Pakai Pemutih yang Benar Supaya Pakaian Tidak Rusak dan Aman untuk Kesehatan
Pertama, pastikan untuk tidak mengenakan pakaian yang baru dicuci dan masih mengandung sisa-sisa pemutih yang belum terbilas dengan baik.
Selain itu, hindari penggunaan pemutih dalam jumlah berlebihan, karena semakin banyak pemutih yang digunakan, semakin tinggi risiko reaksi kimia dengan keringat.
2. Residu Deterjen atau Pewangi
Selain keringat, pemutih juga dapat bereaksi dengan zat-zat lain yang mungkin ada dalam pakaian.
Contoh umum adalah deterjen yang digunakan sebelumnya dalam pencucian.
Jika ada residu deterjen yang tersisa pada pakaian, pemutih bisa berinteraksi dengan deterjen tersebut dan menyebabkan perubahan warna.
Untuk menghindari masalah ini, pastikan untuk membilas pakaian secara menyeluruh setelah mencuci dengan deterjen sebelum menggunakan pemutih.
Dengan cara ini, Moms dapat menghilangkan sisa-sisa deterjen yang mungkin tersisa di pakaian dan mengurangi risiko reaksi kimia yang tidak diinginkan.
3. Warna Bahan Pakaian
Tidak semua jenis bahan pakaian tahan terhadap pemutih.
Beberapa bahan, seperti sutra dan wol, sangat sensitif terhadap bahan kimia dalam pemutih dan dapat berubah warna dengan mudah.
Oleh karena itu, jika Moms mencuci pakaian berbahan dasar sensitif ini dengan pemutih, kemungkinan besar akan melihat perubahan warna, termasuk warna kuning.
Jika Moms ingin mempertahankan warna asli bahan pakaian yang sensitif terhadap pemutih, maka sebaiknya hindari penggunaan pemutih secara berlebihan.
Moms juga bisa mencari alternatif pemutih yang lebih lembut, dirancang khusus untuk pakaian berbahan sensitif.
4. Penggunaan Pemutih yang Tidak Tepat
Cara Moms menggunakan pemutih juga bisa memengaruhi apakah pakaian akan berubah warna atau tidak.
Salah satu kesalahan umum adalah mencampur pemutih dengan deterjen dalam satu langkah pencucian.
Ini bisa meningkatkan risiko reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna.
Cara yang benar adalah menambahkan pemutih ke tahap terakhir dalam proses pencucian, setelah Moms selesai mencuci pakaian dengan deterjen biasa.
Pastikan pemutih dicampur dengan air secukupnya dan tidak langsung bersentuhan dengan pakaian.
Jangan juga membiarkan pakaian terendam dalam larutan pemutih terlalu lama, karena ini juga bisa merusak warna pakaian.
5. Pemutih Sudah Kadaluarsa
Baca Juga: Bukan Pakai Pemutih, Ini 5 Cara Membersihkan Baju Putih yang Terkena Karat dengan Bahan Dapur
Pemutih yang sudah kadaluarsa atau tidak disimpan dengan baik juga dapat menjadi penyebab perubahan warna pada pakaian.
Komposisi bahan kimia dalam pemutih bisa berubah seiring waktu, dan pemutih yang kadaluarsa mungkin mengandung senyawa-senyawa yang lebih reaktif.
Untuk menghindari masalah ini, pastikan Moms selalu menggunakan pemutih yang masih dalam masa berlaku.
Simpan pemutih dengan baik, di tempat yang sejuk dan kering, dan jauh dari paparan sinar matahari langsung.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR