Nakita.id - Masalah alergi pada anak masih menjadi tantangan permasalahan kesehatan yang serius di Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dalam World Nutrition Journal, dimana 3 dari 10 anak Indonesia tidak cocok susu sapi, dan 2 dari 3 anak tidak cocok susu sapi karena alergi.
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi alergi dapat berpotensi mengancam tumbuh kembang anak yang optimal.
Bahkan, bisa berdampak pada fisik, sosial, dan kognitif anak itu sendiri.
Diantaranya seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas, sehingga menyebabkan anak menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi.
Padahal, anak perlu mendapatkan nutrisi penting dari susu sapi.
"Protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia. Kasein dan whey adalah protein dalam susu sapi yang menyebabkan reaksi alergi," jelas Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes selaku dokter anak konsultan alergi imunologi dalam acara Bicara Gizi: Peran Isolat Protein Soya untuk si Kecil yang tidak Cocok Susu Sapi, Rabu (20/9/2023).
"Reaksi-reaksi ini dapat diperantarai Imunoglobulin E (IgE) atau non-IgE. Reaksi alergi yang diperantarai IgE cenderung memiliki manifestasi klinis yang lebih berat, memakan waktu lebih lama untuk sembuh tetapi lebih mudah untuk mendiagnosisnya," lanjut Prof. Budi menerangkan.
Maka dari itu, Prof. Budi mendorong orangtua untuk memberikan formula soya kepada anaknya yang tidak cocok susu sapi.
Pasalnya, kualitas protein pada formula soya setara dengan protein pada formula berbahan dasar susu sapi.
Selain itu, reaksi alergi susu soya pada anak yang alergi susu sapi juga sangat kecil, yakni sekitar 2.5%.
Baca Juga: Tanda-tanda Anak Alergi Susu Sapi, Salah Satunya Kulit Ruam dan Eksim
Sehingga, kata Prof. Budi, orangtua tidak perlu khawatir memberikan susu formula soya pada anak. Khususnya yang alergi susu sapi.
Selain susu sapi, anak yang tidak cocok susu sapi juga tentu tidak dapat mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung produk turunannya.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk lebih memperhatikan alternatif nutrisi yang tepat agar kebutuhan makronutrien dan mikronutrien anak tetap dapat terpenuhi setiap harinya. Termasuk khususnya, makanan protein.
dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, anak yang tidak cocok susu sapi juga rentan mengalami kekurangan mikronutrien penting.
Salah satunya adalah defisiensi zat besi.
"Padahal, zat besi merupakan salah satu nutrisi esensial yang dapat mendukung anak yang tidak cocok susu sapi dapat tetap tumbuh maksimal, terutama untuk mendukung perkembangan kognitif anak," terang dr. Juwalita.
"Namun tidak hanya zat besi, kombinasi zat besi dan vitamin C dengan rasio yang sesuai dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat di dalam tubuh anak," lanjutnya menerangkan.
Selain harus memperhatikan kecukupan mikronutrien, asupan makanan berserat juga tidak bisa diremehkan pada anak yang tidak cocok susu sapi.
Sebab, serat dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya.
Apabila asupan serat harian tidak tercukupi dengan baik, hal ini dapat menimbulkan adanya gangguan kesehatan pada anak, seperti alergi.
"Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan saat zat pemicu alergi (alergen) yang berasal dari lingkungan maupun makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, dapat terjadi gangguan pada keseimbangan mikrobiota usus yang memicu respon sistem imun yang menimbulkan reaksi alergi pada anak," ungkap dr. Juwalita.
Baca Juga: Manfaat Susu Kedelai Sebagai Alternatif Bagi Anak yang Alergi
Namun, berdasarkan informasi dari Asian Pan-Pacific Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (APPSPGHN), 9 dari 10 anak Indonesia masih kekurangan asupan serat.
"Oleh karena itu, untuk melindungi anak dari alergi, orangtua juga dianjurkan untuk menjaga keseimbangan mikrobiota ususnya, salah satunya melalui asupan makanan yang tinggi serat," harap dr. Juwalita.
Isolat Protein Soya merupakan susu formula soya yang telah terfortifikasi dengan nutrisi tepat yang tinggi serat, maupun dengan kombinasi zat besi dan vitamin C.
Susu ini dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat.
Sehingga, bisa menjadi alternatif nutrisi yang aman dan efektif bagi anak yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi serta makanan yang mengandung produk turunannya.
"Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa tumbuh kembang anak-anak yang mengonsumsi susu pertumbuhan untuk anak di atas 1 tahun dengan Isolat Protein Soya sama baiknya dengan anak-anak yang mengonsumsi susu sapi," ujar dr. Juwalita.
"Sebab, saat ini Isolat Protein Soya telah difortifikasi dari berbagai nutrisi penting termasuk zat besi, vitamin C, dan serat, sehingga tetap dapat mendukung tumbuh kembang optimal anak yang tidak cocok susu sapi dan memiliki dampak yang sama baiknya dengan yang mengonsumsi susu sapi. Terutama, dalam mendukung kesehatan pencernaan dan perkembangan kognitif anak," tambahnya menjelaskan.
Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen membawa kesehatan melalui inovasi produk nutrisi ke anak Indonesia, Danone Indonesia tidak hanya menyediakan produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak.
Namun juga, memberikan edukasi mengenai gizi dan kondisi kesehatan anak.
Salah satunya terkait kondisi alergi pada anak yang disebabkan tidak cocok susu sapi.
"Melalui berbagai inovasi dan inisaitf dan yang kami lakukan, diharapkan akan semakin banyak anak Indonesia, tidak terkecuali bagi anak yang tidak cocok susu sapi dapat tumbuh optimal menjadi anak generasi maju yang hebat," tutup Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK selaku Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia.
Baca Juga: Mudah Ditemukan dan Harganya Murah, Berikut Snack Bayi 6 Bulan Alergi Susu Sapi
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR