Kwashiorkor, di sisi lain, terjadi ketika anak-anak menerima cukup kalori tetapi kekurangan protein dan nutrisi penting lainnya.
Ini sering kali terjadi dalam situasi di mana anak menerima makanan berkalori tinggi, tetapi rendah protein, seperti makanan berbasis karbohidrat.
Dampak stunting terutama terlihat dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik yang terhambat.
Anak-anak yang mengalami stunting sering kali lebih pendek daripada seharusnya dan mungkin memiliki masalah dalam perkembangan otak dan kemampuan kognitif.
Ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam mencapai potensi penuhnya, baik secara fisik maupun intelektual, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan produktivitas di kemudian hari.
Busung lapar dalam bentuk marasmus dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis, kelemahan otot, dan kehilangan massa otot yang signifikan.
Kwashiorkor dapat menyebabkan pembengkakan di perut (ascites), kulit yang mengelupas, rambut yang kering dan mudah rontok, dan kerusakan organ internal.
Baik marasmus maupun kwashiorkor memiliki risiko kematian yang tinggi jika tidak segera diobati.
Stunting
Baca Juga: Mengapa Bisa Stunting? Ini Penyebab dan Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Anak
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR