Selain dari orangtua, pihak sekolah juga berperan penting mencegah dan memberantas perilaku kekerasan oleh anak.
Menurut Jane, sekolah bisa secara rutin mengadakan seminar tentang bullying, kekerasan, dan juga efeknya seperti apa.
Hal ini perlu dilakukan secara rutin supaya bisa mengedukasi murid-murid di sekolah.
Kedua, pastikan tenaga pengajar atau guru tidak memberikan hukuman fisik atau mengandung kekerasan pada murid-murid yang melakukan kesalahan atau melanggar peraturan.
“Masa orientasi siswa (MOS) perlu diawasi oleh guru dan tidak ada kekerasan yang dilakukan oleh senior pada juniornya,” ujar Jane.
Jane mengatakan hal terpenting untuk mencegah kekerasan oleh anak adalah internal family.
“Jangan sampai orangtua sendiri yang melakukan kekerasan pada anak. Sebab, jika orangtua bersikap demikian, tentu anak setiap hari mendapat role model yang melakukan kekerasan,” kata Jane.
Ya, perlu Moms dan Dads ketahui kalau anak memiliki kemampuan yang sangat cepat menginternalisasi kekerasan.
Oleh karena itu, pastikan lingkungan terdekat anak, baik pertemanan, sekolah termasuk guru-guru, hingga tempat tinggalnya juga sebisa mungkin minim kekerasan.
Terakhir, yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan tontonan anak.
“Orangtua harus menonton dulu tayangan kartun atau film, sebelum memberikannya pada anak. Jadi, jangan sampai tertipu dengan kedok animasi dan kartun. Jadi, semuanya perlu dimulai dari lingkungan terkecil terlebih dahulu,” tutup Jane.
Baca Juga: Cara Efektif Mencegah Kekerasan dalam Keluarga yang Berakibat Fatal pada Kesehatan Mental Anak
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR