Nakita.id - Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin dalam rahim dan memiliki peran penting dalam melindungi serta memberikan nutrisi ke janin selama kehamilan. Namun, terkadang air ketuban dapat merembes sebelum waktunya, yang dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi ibu hamil dan janin.
Berikut adalah penyebab, tanda-tanda, serta tindakan yang harus diambil ketika air ketuban merembes selama kehamilan.
Salah satu penyebab paling umum air ketuban merembes adalah robeknya membran ketuban. Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau akibat tekanan berlebihan, seperti saat ibu hamil mengangkat beban berat.
Infeksi dalam rahim, seperti infeksi amnion, dapat menyebabkan kerusakan pada membran ketuban dan mengakibatkan merembesnya air ketuban.
Kadang-kadang, membran ketuban memiliki kelainan struktural yang membuatnya lebih rentan terhadap robekan.
Jika ibu hamil memiliki terlalu banyak cairan ketuban (hidramnion), tekanan cairan yang tinggi dapat menyebabkan membran ketuban robek.
Tanda yang paling jelas adalah keluarnya cairan dari vagina. Cairan ini bisa berupa air bening, seperti air, atau memiliki sedikit warna kuning atau hijau jika tercampur dengan mekonium (feses janin).
Cairan ketuban yang merembes biasanya tidak memiliki bau yang sama seperti urin atau keputihan.
Bau yang berbeda dapat menjadi tanda yang jelas.
Terkadang, merembesnya air ketuban dapat disertai dengan kontraksi, meskipun tidak selalu. Kontraksi yang terjadi sebelum waktunya bisa menjadi tanda peringatan.
Ibu hamil mungkin merasa seperti ada yang basah terus-menerus di area genitalnya, bahkan setelah mengganti pakaian dalam.
Baca Juga: Penting untuk Kelancaran Persalinan, Kenali Ciri-ciri Air Ketuban Berkurang
Merembesnya air ketuban sebelum waktunya dapat mengakibatkan beberapa komplikasi serius, termasuk:
Ketika membran ketuban robek, risiko infeksi pada janin dan rahim ibu meningkat.
Tanpa air ketuban yang mencukupi, janin dapat mengalami tekanan yang berlebihan, menghambat perkembangan normalnya, serta mengganggu aliran darah yang dibutuhkan.
Merembesnya air ketuban sebelum waktunya dapat memicu persalinan prematur, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi yang lahir.
Jika Anda mengalami merembesnya air ketuban selama kehamilan, tindakan yang harus diambil adalah:
Anda harus segera menghubungi dokter atau bidan Anda. Mereka akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah air ketuban benar-benar merembes dan apa penyebabnya.
Dokter Anda mungkin akan menyarankan Anda untuk beristirahat dan menghindari aktivitas fisik berat untuk mengurangi tekanan pada rahim.
Dokter akan memantau kesehatan janin secara cermat, termasuk detak jantung janin dan aktivitasnya.
Jika terdapat risiko infeksi, dokter mungkin akan memberikan antibiotik sebagai tindakan pencegahan.
Dalam beberapa kasus, jika risiko bagi ibu atau janin tinggi, dokter dapat memilih untuk memicu persalinan dengan menggunakan obat atau metode lainnya. Penting untuk diingat bahwa setiap kasus merembesnya air ketuban bisa berbeda, dan penanganannya akan disesuaikan dengan kondisi Anda. Segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan bantuan dan perawatan yang tepat. Keselamatan Anda dan janin adalah yang terpenting.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Penting! Begini Cara Membedakan Air Ketuban dan Air Kencing Jelang Melahirkan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR