Hindari memberikan minuman berkafein atau beralkohol.
Biarkan anak Anda beristirahat untuk membantu tubuhnya melawan infeksi atau toksin.
Anak yang sakit mungkin membutuhkan lebih banyak tidur dari biasanya.
Selama anak Anda mengalami gejala keracunan makanan, hindari memberikannya makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak, pedas, atau berminyak.
Pilih makanan yang ringan dan mudah dicerna.
Jika gejala tidak membaik dalam beberapa jam atau jika anak Anda mengalami gejala yang serius seperti demam tinggi, darah dalam tinja, atau kesulitan bernapas, segera hubungi dokter.
Dokter dapat memberikan perawatan medis yang diperlukan dan mungkin perlu melakukan tes untuk mengidentifikasi agen penyebab keracunan.
Jika anak Anda didiagnosis dengan keracunan makanan bakteri seperti salmonella atau E. coli, dokter mungkin tidak meresepkan antibiotik.
Penggunaan antibiotik untuk beberapa jenis keracunan makanan dapat memperburuk gejala.
Tentu saja, langkah terbaik adalah mencegah keracunan makanan dari awal.
Berikut adalah beberapa tips pencegahan:
Baca Juga: Diare Akibat Keracunan Makanan, Ini Rekomendasi Obat yang Aman dari Dokter
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR