Nakita.id - Saat ini, dengan teknologi yang semakin canggih, televisi dan perangkat lainnya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Bahkan, sejak anak masih bayi, tak sedikit yang sudah dikenalkan dengan perangkat teknologi.
Salah satu yang sering dilakukan adalah membiarkan bayi menonton TV.
Meski begitu, keputusan mengizinkan bayi menonton TV harus diambil dengan pertimbangan hati-hati, Moms.
Pasalnya, menonton TV sejak masih bayi memiliki dampak signifikan pada perkembangan dan kesejahteraan anak.
Lantas, bolehkah bayi menonton TV?
Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan saat membiarkan bayi menonton TV.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi di bawah usia 18 bulan sebaiknya tidak menonton TV sama sekali.
Ini karena bayi pada usia ini sedang aktif mengembangkan kemampuan bicara dan kognitif mereka, dan interaksi langsung dengan orangtua atau pengasuh sangat penting.
Namun, setelah usia 18 bulan, bayi dapat diperkenalkan pada program televisi selama durasinya sangat terbatas, yaitu tidak lebih dari satu jam sehari.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Merk TV Digital Awet Kualitas Baik, Harga Terjangkau
Jika Moms memutuskan untuk memperkenalkan televisi pada bayi, pastikan untuk memilih konten yang sesuai untuk usia mereka.
Pilih program yang dirancang khusus untuk bayi atau balita, dengan unsur pendidikan yang kuat.
Hindari tayangan yang memiliki adegan kekerasan, kekerasan verbal, atau tayangan yang tidak sesuai dengan usia mereka.
Lebih penting daripada durasi menonton TV adalah kualitas waktu yang dihabiskan bersama anak.
Cobalah untuk menonton bersama bayi dan berinteraksi dengannya selama menonton.
Diskusikan apa yang mereka lihat dan pertanyakan mereka tentang konten yang mereka tonton.
Ini bisa menjadi kesempatan untuk merangsang pembicaraan dan belajar bersama.
Menonton TV dalam jumlah yang berlebihan atau dengan konten yang tidak sesuai dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan bayi.
Beberapa dampak negatif tersebut meliputi:
Menonton TV dalam jumlah yang berlebihan dapat mengurangi waktu yang dihabiskan bayi untuk berbicara atau berkomunikasi dengan orangtua.
Hal ini dapat berkontribusi pada keterlambatan perkembangan bahasa.
Baca Juga: Dampak Buruk Menonton TV Untuk Balita, Salah Satunya Buat Anak Terhambat Kemampuan Bicaranya
Paparan cahaya biru dari layar TV dapat mengganggu pola tidur bayi. Bayi mungkin kesulitan tidur atau tidur terlalu sedikit jika mereka menonton TV sebelum tidur.
Menonton TV terlalu banyak dapat menggantikan waktu yang dapat dihabiskan bayi untuk berinteraksi sosial. Interaksi langsung dengan orangtua dan teman sebayanya sangat penting untuk perkembangan sosial mereka.
Terlalu banyak menonton TV bisa menyebabkan bayi kurang bergerak, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan fisik seperti obesitas.
Jika memutuskan untuk memperkenalkan televisi pada bayi, berikut beberapa tips yang bisa membantu Moms memastikan pengalaman menonton yang positif:
Pilih program yang sesuai untuk usia bayi dan memiliki unsur pendidikan yang kuat.
Batasi waktu menonton TV sesuai dengan rekomendasi dari AAP.
Berbicaralah dengan bayi Anda selama menonton dan gunakan kesempatan ini untuk belajar bersama.
Tentukan waktu tertentu untuk menonton TV, sehingga hal ini tidak mengganggu interaksi sosial atau waktu tidur bayi.
Amati bagaimana bayi merespons menonton TV. Jika mereka terlihat terlalu terhipnotis atau gelisah, pertimbangkan untuk mematikan televisi.
Sebagai orangtua, Moms memiliki kendali atas pengalaman bayi dengan teknologi, termasuk menonton TV.
Dengan kebijaksanaan dan pemilihan yang bijak, Moms dapat memastikan bahwa penggunaan televisi pada bayi tidak menghambat perkembangan mereka, tetapi sebaliknya dapat menjadi pengalaman yang pendidikan dan mendidik.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR