Nakita.id - Orang tua mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mendeteksi stunting pada anak, ini berbagai indikasi yang harus Moms dan Dads tahu.
Sebelum membahas cara mendeteksi stunting, mari pahami apa itu stunting dan apa penyebabnya.
Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata yang sesuai dengan usianya.
Ini biasanya diukur dengan menggunakan indeks panjang badan untuk usia (Length-for-Age Index) atau indeks tinggi badan untuk usia (Height-for-Age Index).
Anak yang mengalami stunting tidak hanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek, tetapi juga berat badan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak sebaya.
Penyebab utama stunting adalah kurang gizi selama masa pertumbuhan anak.
Kurang gizi dapat disebabkan oleh asupan makanan yang tidak mencukupi, kekurangan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral, serta infeksi yang kronis.
Faktor-faktor lain yang berkontribusi termasuk sanitasi yang buruk, akses terbatas ke perawatan kesehatan, dan ketidakstabilan ekonomi keluarga.
Stunting biasanya terdeteksi sebelum anak berusia 5 tahun, tapi sebelum itu Moms harus memahami gejalanya.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah cara mendeteksi stunting pada anak dan apa yang harus dilakukan.
Mendeteksi anak stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkaitan dengan pemeriksaan fisik, pengukuran, dan pemahaman perkembangan anak.
Baca Juga: Moms yang Anemia Akan Lebih Berisiko Lahirkan Anak Stunting karena Alasan Ini
Berikut beberapa cara untuk mendeteksi anak stunting:
1. Pengukuran Tinggi Badan
Salah satu cara paling sederhana untuk mendeteksi stunting adalah dengan mengukur tinggi badan anak menggunakan alat pengukur yang tepat.
Hasil pengukuran ini dibandingkan dengan standar pertumbuhan anak sebaya.
Jika tinggi badan anak lebih pendek dari standar yang sesuai dengan usianya, maka dia mungkin mengalami stunting.
2. Pengukuran Berat Badan
Pengukuran berat badan anak juga penting, karena stunting seringkali disertai dengan berat badan yang lebih rendah.
Berat badan harus dibandingkan dengan tinggi badan dan usia anak.
3. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan secara umum dapat memberikan petunjuk tentang kondisi anak.
Misalnya, anak yang sering sakit atau tampak lemah mungkin mengalami stunting.
Baca Juga: Ciri-ciri Stunting pada Batita, Ini Pentingnya Deteksi Sejak Dini
Pemeriksaan fisik oleh tenaga medis juga dapat mengidentifikasi tanda-tanda stunting.
4. Pemantauan Perkembangan Anak
Melihat perkembangan fisik dan kognitif anak adalah cara penting untuk mendeteksi stunting.
Jika anak tidak mencapai tonggak perkembangan yang sesuai dengan usianya, itu bisa menjadi indikasi stunting.
5. Penilaian Gizi
Penilaian gizi oleh profesional medis dapat membantu mendeteksi kekurangan nutrisi dan masalah makanan yang mungkin menyebabkan stunting.
6. Pemeriksaan Darah dan Tes Gizi
Tes darah dapat memberikan informasi tentang kecukupan gizi anak.
Tes ini dapat mengidentifikasi kekurangan nutrisi seperti anemia atau defisiensi vitamin tertentu.
Nah, itu tadi adalah cara mendeteksi anak stunting yang umumya bisa terlihat saat pemeriksaan Posyandu.
Semoga bermanfaat Moms!
Baca Juga: Jangan Sampai Anak Gagal Tumbuh! Kenali Penyebab Stunting yang Ternyata Bisa Dicegah
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR