Nama Yusuf konon katanya diberikan oleh Sultan Alaudin yang berkuasa sejak 1593 Masehi.
Ia merupakan raja Gowa yang masih Islam dan masih kerabat Syekh Yusuf.
Syekh Yusuf berguru pada Sayyid Ba Alawi bin Adul al-Allamah Attahir.
Guru beliau yang lain adalah Sayyid Jalaludin Al-Aidid.
Syekh Yusuf menikah dengan putri Sultan Gowa ketika usianya 18 tahun.
Beliau kemudian juga pergi ke Banten dan Aceh.
Di Banten, sahabatnya adalah Sultan Ageng Tirtayasa, yang kelak mengangkatnya sebagai Mufti Kesultanan Banten.
Selanjutnya, Di Aceh, Syekh Yusuf berguru pada Syekh Nuruddin ar-Raniri dan mendalami tarekat Qadiriyah.
Tahun 1644 M, Syekh Yusuf menunaikan ibadah haji dan tinggal di Makkah untuk beberapa lama, lalu belajar kepada ulama terkemuka di Makkah dan Madinah.
Termasuk juga memperdalam ilmu ke Yaman, berguru pula kepada Syekh Abdullah Muhammad bin Abdul Baqi.
Beliau juga pergi ke Damaskus (Suriah) untuk berguru pada Syekh Abu al-Barakat Ayyub bin Ahmad bin Ayyub al-Khalwati Al-Quraisyi.
Baca Juga: Meneladani Jejak Ulama dan Umat Islam di Indonesia Mata Pelajaran PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR