Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia sejak sebelum hamil.
Maka dari itulah, program PMT posyandu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di masing-masing wilayah.
Baik itu kondisi anak maupun kondisi ibu hamil, agar kesehatan tetap berjalan secara optimal.
Sebagai informasi, 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) dimulai dari masa janin terbentuk hingga bayi berusia 2 tahun.
Menurut Prof. Hardin, tentunya persentase dari total energi itu berasal dari makanan protein.
"Itu (protein) lebih tinggi dibandingkan yang makanan berlemak, karena ini untuk pembentukan janin," ungkap Prof. Hardin yang juga adalah Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia.
"Nanti setelah lahir dan sudah berusia 2 tahun, persentase proteinnya bisa dikurangi kemudian persentase lemak baiknya ditingkatkan," lanjutnya menerangkan.
Anjuran ini sebenarnya sudah mengikuti anjuran dari Kementerian Kesehatan, yang disebut 'Isi Piringku' atau 'Piring Makanku', dimana separuhnya adalah karbohidrat dan lauk pauk, sedangkan separuhnya lagi adalah sayur dan buah.
"Nah, ketika hamil, porsi lauk pauknya harus relatif seimbang dengan karbohidrat, dan lemaknya dibatasi.
Tapi, ketika nanti anak berusia 2 tahun, proteinnya dikurangi karena sudah diberikan ASI eksklusif sebelumnya," terang Prof. Hardin.
Baca Juga: Bolehkah Posyandu Memberikan PMT Puding dan Biskuit untuk Balita? Ini Penjelasannya
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR