Jika Moms sering menyisakan nasi berlebihan setelah makan, pertimbangkan untuk membagi nasi menjadi porsi yang sesuai sebelum disimpan.
Ini dapat membantu memastikan bahwa nasi yang akan disimpan tidak perlu diambil lagi dari wadah penyimpanan, yang dapat mengurangi risiko kontaminasi.
Alat pengemas vakum dapat membantu menghilangkan udara dari wadah penyimpanan, sehingga nasi lebih tahan lama.
Vacuum sealer akan membantu menjaga kualitas nasi untuk jangka waktu yang lebih lama daripada hanya menggunakan wadah tertutup.
Nasi yang disimpan dalam suhu kamar dan tanpa kulkas biasanya dapat bertahan selama 1-2 hari.
Jika Moms merasa nasi tidak akan habis dalam waktu itu, pertimbangkan untuk mengonsumsinya atau menyimpannya di dalam kulkas. Nasi yang disimpan dalam kulkas dapat bertahan lebih lama, yaitu sekitar 3-4 hari.
Ketika ingin mengonsumsi nasi yang telah disimpan, pastikan untuk memanaskannya dengan benar. Panaskan nasi hingga suhu yang aman untuk dimakan, yaitu minimal 74 derajat Celsius.
Ini akan membantu membunuh bakteri dan mikroorganisme yang mungkin tumbuh selama penyimpanan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Moms dapat menyimpan nasi agar tidak basi tanpa perlu kulkas.
Namun, perlu diingat bahwa nasi yang disimpan tanpa kulkas biasanya lebih rentan terhadap pembusukan dan bakteri dibandingkan dengan nasi yang disimpan dalam kulkas.
Jadi, pastikan untuk mengikuti panduan kebersihan dan keamanan makanan yang tepat, dan perhatikan tanda-tanda pembusukan seperti bau yang tidak sedap atau pertumbuhan jamur sebelum mengonsumsi nasi yang telah disimpan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR