Kesehatan Gigi: Es krim cenderung tinggi gula, dan konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi pada balita.
Orang tua disarankan untuk memperhatikan kebersihan gigi anak setelah mereka makan es krim.
5. Pertimbangan Porsi dan Frekuensi
Porsi Kecil: Jika orang tua memutuskan memberikan es krim kepada balita, disarankan untuk memberikan porsi yang kecil. Hal ini membantu mengontrol asupan gula dan kalori.
Frekuensi Konsumsi: Es krim sebaiknya tidak menjadi bagian rutin dari pola makan sehari-hari balita.
Menggunakan es krim sebagai hadiah atau sesekali dalam suasana yang tepat dapat menjadi pilihan yang lebih bijaksana.
6. Alternatif Sehat
Alternatif Susu Beku: Orang tua dapat mencari alternatif es krim yang lebih sehat, seperti susu beku yang rendah lemak dan rendah gula. Ada juga variasi es krim yang terbuat dari buah-buahan alami.
Homemade Ice Cream: Membuat es krim sendiri di rumah memberikan kontrol lebih terhadap bahan-bahan yang digunakan. Orang tua dapat mengontrol jumlah gula dan lemak dalam resep.
7. Beri Contoh Positif
Model Perilaku: Orang tua memainkan peran besar dalam membentuk kebiasaan makan anak-anak.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Kenali Perbedaan Pemeriksaan di Posyandu Remaja dan Balita
Jika orang tua menunjukkan pola makan sehat, termasuk membatasi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, balita kemungkinan akan mengikuti contoh tersebut.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR