Nakita.id – Ada banyak perubahan yang akan terjadi ketika hamil.
Salah satu hal yang kerap dialami ibu hamil adalah perubahan pada kulit, yaitu wajah yang mendadak menjadi menghitam. Melihat wajah yang menghitam, Moms mungkin akan kaget dan panik.
Lantas, sebenarnya normalkah kulit wajah menjadi lebih gelap selama hamil? Dan, ada kah cara untuk mengatasinya?
Yuk, kita ketahui penjelasannya di sini.
Melansir dari Baby Center, kondisi kulit wajah yang menghitam saat hamil sebenarnya umum terjadi. Hal ini disebut juga dengan melasma atau kloasma.
Melasma kadang-kadang disebut sebagai mask of pregnancy, karena bercak biasanya muncul di sekitar bibir atas, hidung, tulang pipi, dan dahi yang menyerupai bentuk topeng.
Bercak gelap juga bisa muncul di pipi, sepanjang garis rahang, atau di lengan atas dan bagian tubuh lainnya yang terkena sinar matahari.
Selain itu, kulit yang sudah lebih pigmen seperti puting, tahi lalat, bekas luka, dan kulit alat kelamin mungkin akan menjadi lebih gelap selama kehamilan. Ini juga cenderung terjadi di area yang sering mengalami gesekan, seperti ketiak dan paha bagian dalam.
Melasma biasanya dipicu oleh perubahan hormonal selama kehamilan, yang merangsang peningkatan sementara dalam jumlah melanin yang dihasilkan oleh tubuh.
Melanin adalah zat alami yang memberikan warna pada rambut, kulit, dan mata. Paparan sinar matahari, stres, dan beberapa obat juga memiliki pengaruh.
Meski disebabkan oleh faktor tertentu, ada beberapa kondisi yang membuat Moms lebih berisiko mengalami melasma, yaitu:
Baca Juga: Badan Menggigil saat Hamil, Salah Satu Penyebabnya Bisa karena Tekanan Darah Rendah
- Wanita dengan warna kulit yang lebih gelap
- Wanita dengan satu atau lebih kerabat yang memiliki atau pernah mengalami melasma
- Wanita antara usia 20 dan 40 tahun
Sebenarnya Moms tak perlu khawatir, karena semua perubahan dalam pigmentasi kulit akibat melasma biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah persalinan.
Kendati demikian, Moms dapat melakukan beberapa tips berikut ini untuk meminimalisir kulit yang menghitam selama kehamilan.
Hal ini penting karena paparan sinar ultraviolet (UV) matahari memicu melasma dan memperkuat perubahan pigmen.
Gunakan tabir surya spektrum luas (formula yang melindungi dari sinar UVA dan UVB) dengan SPF 30 atau lebih setiap hari, bahkan saat cuaca tidak cerah, dan aplikasikan ulang secara teratur selama hari jika berada di luar.
Ini berlaku terutama jika kulit Moms berwarna gelap. Meskipun kulit gelap memiliki lebih banyak melanin (pigmen) daripada kulit lebih terang dan tidak cepat terbakar sinar matahari, itu tidak cukup melindungi dari radiasi UV yang berbahaya.
Bahkan jika tidak berencana untuk meninggalkan rumah atau menghabiskan banyak waktu di luar, penting untuk menggunakan perlindungan dari sinar matahari sebagai bagian dari rutinitas pagi.
The American Academy of Dermatology memperingatkan bahwa kulit terpapar jumlah cahaya UV yang signifikan setiap kali berjalan di jalan, naik mobil, atau bahkan duduk di dekat jendela.
Ketika berada di luar, kenakan topi dan baju lengan panjang jika Moms mengalami perubahan pigmen di lengan. Batasi aktivitas di bawah sinar matahari, terutama antara pukul 10 pagi dan 2 siang.
Menggunakan lilin untuk menghilangkan bulu dapat menyebabkan peradangan kulit yang memperburuk melasma, terutama di area tubuh yang terpengaruh oleh perubahan pigmen.
Pembersih dan krim wajah yang menyebabkan iritasi pada kulit dapat membuat melasma semakin buruk.
Jika bercak gelap mengganggu, Moms bisa tutupi dengan menggunakan makeup untuk sementara.
Concealer dengan nuansa putih dan kuning sering membantu, tetapi tanyakan pada ahli makeup di toko untuk menemukan produk yang tepat untuk jenis kulit.
Moms juga dapat mencari saran dari dermatolog bersertifikat. Ingat, jangan menggunakan produk pemutih kulit saat hamil, dan bicarakan dengan dokter sebelum memulainya jika Moms sedang menyusui.
Melasma biasanya memudar tanpa pengobatan pasca persalinan. Bercak yang menggelap kemungkinan akan memudar dalam satu tahun setelah melahirkan, dan kulit seharusnya kembali ke warna normalnya, meskipun terkadang perubahan tidak sepenuhnya hilang.
Bagi beberapa wanita, kontrasepsi yang mengandung estrogen (seperti pil, patch, dan cincin vagina) juga dapat berkontribusi pada melasma. Jika perubahan kulit mengganggu, pertimbangkan opsi kontrasepsi lain.
Jika kulit masih terdapat bercak setelah beberapa bulan melahirkan dan mengganggu Moms, bicaralah dengan dokter atau dermatolog tentang pilihan pengobatan untuk melasma.
Mereka mungkin menyarankan penggunaan krim pemutih yang mengandung hidrokinon (dan mungkin tabir surya), obat topikal yang mengandung tretinoin (Retin-A), atau chemical peel seperti asam azelaat.
Jangan berharap hasilnya muncul secara instan ya Moms, karena mungkin memerlukan beberapa bulan untuk melihat perbaikannya.
Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai wajah menghitam saat hamil. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kaki Varises Saat Hamil Jangan Dibiarkan Saja, Ini Sederet Dampak Buruknya Jika Tak Segera Ditangani
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR