Selain keempat faktor pemicu di atas, ada pula faktor-faktor lain yang bisa membuat ASI ibu menyusui seret.
Diantaranya seperti kehilangan banyak darah saat melahirkan, kondisi payudara pasca tindakan operasi, kondisi medis langka seperti mammary hypoplasia, hingga riwayat penyakit kronis.
Misalnya seperti PCOS, diabetes, tiroid, atau kelainan hormonal lainnya.
Jika Moms memiliki kondisi-kondisi yang telah disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter laktasi ya.
Melansir dari raisingchildren.net.au, berikut tips-tips yang bisa dicoba untuk meningkatkan produksi ASI selama menyusui.
Pertama, pastikan Moms sering menyusui bayi secara eksklusif. Hal ini bertujuan agar bayi menjadi lebih cepat lapar dan membuat produksi ASI berlangsung lebih cepat.
Setelah melahirkan, pastikan Moms mulai menyusui selama 8-12 kali dalam waktu 24 jam.
Selain itu, sangat disarankan untuk menyusui lebih sering pada sore atau malam hari. Sebab, prolaktin bekerja lebih tinggi saat malam sehingga produksi ASI semakin meningkat.
Ketika bayi tertidur, jangan lupa untuk sering memeras payudara atau memompa secara rutin dan disimpan dalam wadah yang tertutup untuk dijadikan sebagai stok ASIP.
Moms harus tahu, kontak kulit ketika menyusui justru dapat mencegah terjadinya ASI seret. Hal ini terjadi karena kontak kulit menstimulasi prolaktin dan oksitosin, sehingga membantu tubuh membuat serta melepaskan ASI.
Moms bisa lakukan cara ini dengan cara melepas pakaian atas dan bra, lalu membiarkan bayi menempel di dada.
Baca Juga: Jadi Tantangan Semua Busui, Ini Berbagai Kebiasaan Penyebab ASI Seret yang Wajib untuk Dihindari
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR