Nakita.id - Tanda air ketuban pecah adalah momen yang penting selama kehamilan dan persalinan.
Memahami tanda-tandanya sangat krusial untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Artikel ini akan membahas secara rinci tanda-tanda air ketuban pecah, langkah-langkah yang perlu diambil, dan informasi tambahan yang relevan.
Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin dalam kantung ketuban.
Cairan ini memiliki peran penting dalam melindungi dan memberikan nutrisi kepada janin selama kehamilan.
Air ketuban juga membantu melindungi janin dari trauma dan menjaga suhu yang konstan di sekitar janin.
1. Cairan yang Keluar dari Vagina
Salah satu tanda utama adalah keluarnya cairan dari vagina.
Cairan ini mungkin bersih atau bercampur dengan lendir dan darah. Penting untuk membedakan antara air ketuban yang pecah dengan lendir serviks atau lendir yang normal pada kehamilan.
2. Sensasi Air Mengalir
Beberapa wanita melaporkan merasakan sensasi seperti air mengalir dari vagina setelah air ketuban pecah.
Baca Juga: 7 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Mulai dari Fungsi dan Waktunya
Sensasi ini bisa terasa seperti kebocoran atau basah di area panggul.
3. Warna dan Bau Cairan
Air ketuban umumnya bening, tetapi bisa saja berwarna kuning muda atau merah muda jika dicampur dengan darah.
Jika cairan memiliki warna hijau atau bau yang tidak biasa, ini bisa menjadi tanda adanya masalah dan memerlukan perhatian medis segera.
4. Perubahan Warna pada Tes pH
Tes pH dapat digunakan untuk memeriksa apakah cairan yang keluar dari vagina bersifat basa, yang mungkin menunjukkan air ketuban yang pecah.
Namun, tes ini sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis atau ahli kesehatan.
1. Hubungi Tenaga Medis
Jika Moms yakin bahwa air ketuban telah pecah, segera hubungi tenaga medis atau pergi ke rumah sakit.
Memberi tahu mereka tentang tanda-tanda yang Moms alami akan membantu mereka memberikan bantuan yang sesuai.
2. Hindari Douching atau Masukkan Apapun ke dalam Vagina
Baca Juga: Bahaya Air Ketuban Merembes, Ini Penyebab dan Tandanya, Jangan Sampai Terjadi!
Setelah air ketuban pecah, hindari melakukan douching atau memasukkan apapun ke dalam vagina.
Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi.
3. Perhatikan Kontraksi dan Pergerakan Janin
Pantau kontraksi dan pergerakan janin setelah air ketuban pecah.
Jika ada perubahan dalam pola kontraksi atau jika pergerakan janin berkurang, segera laporkan ke tenaga medis.
4. Siapkan Peralatan dan Perlengkapan Persalinan
Meskipun air ketuban pecah bukan tanda langsung bahwa persalinan akan segera dimulai, mempersiapkan perlengkapan persalinan seperti tas rumah sakit, nomor telepon penting, dan informasi kontak tenaga medis adalah langkah yang bijak.
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Masalah Kehamilan Jelang Persalinan Jangan Diabaikan, Salah Satunya Air Ketuban Pecah Lebih Awal
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR