Hal ini karena bakteri bereplikasi dan berevolusi jauh lebih lambat dibandingkan virus.
Penyakit ini biasanya juga dapat diobati dengan antibiotik spektrum luas.
Artinya, biasanya lebih mudah mengendalikan wabah yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Meningkatnya infeksi saluran pernapasan selama musim dingin adalah hal yang normal.
Terlebih lagi, ini adalah musim dingin pertama di China sejak lockdown ketat untuk mencegah COVID-19.
Artinya, akan ada lebih banyak anak-anak dari biasanya yang belum pernah terpapar virus dan bakteri tertentu sebelumnya, sehingga tidak memiliki kekebalan.
Selain itu, kekebalan tubuh orang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dan bakteri tersebut akan sedikit memudar.
Artinya, gelombang besar infeksi mungkin terjadi, seperti yang terjadi di negara-negara lain setelah lockdown.
Selain itu, melansir dari Kompas, dr. Dicky Budiman, M.Sc,PH yang merupakan seorang epidemiolog menyatakan bahwa penyebab lain terjadinya pneumonia adalah karena influenza.
dr. Dicky mengungkapkan, selama pandemi COVID-19, kasus influenza menurun drastis.
Pasalnya, saat itu, masyarakat banyak yang memakai masker, menjaga jarak, dan menerapkan protokol kesehatan lainnya.
Baca Juga: Orangtua Harus Waspada, Ini Ciri-ciri Pneumonia Anak Selain Batuk
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR