Oleh karena itu, sebagai orangtua, Moms perlu memperluas pendidikan sekaligus kesadaran akan kesehatan di masyarakat.
Moms juga harus ingat, praktik pemberian ASI yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan standar kesehatan dapat berkontribusi terhadap stunting.
Terutama, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi yang tidak boleh diabaikan.
Selain itu, perawatan anak yang baik, termasuk imunisasi dan perhatian pada perkembangan anak, juga tentunya dapat mencegah stunting.
Tahukah Moms? Stunting ternyata juga bisa disebabkan oleh adanya penerapan budaya dalam suatu masyarakat, sehingga dapat memengaruhi pola makan dan perawatan anak.
Penting untuk memahami dan menggabungkan aspek-aspek budaya dalam program-program pencegahan stunting agar lebih diterima oleh masyarakat.
Faktor sosial yang terakhir adalah kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi.
Biasanya faktor ini terjadi pada keluarga yang tinggal di lingkungan kurang higienis, sehingga berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang dapat memengaruhi tumbuh kembangnya.
Sangat penting untuk dilakukan perbaikan infrastruktur sanitasi dan penyediaan air bersih sebagai langkah penting untuk mencegah stunting.
Itulah kelima faktor sosial yang dapat meningkatkan risiko stunting pada anak ya, Moms.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca Juga: Kenali Gejala Stunting pada Anak Agar Tetap Bisa Memantau Pertumbuhannya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR