Untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045 tentu tidak hanya dari keluarga, namun juga berbagai pihak termasuk pemerintah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen dalam melakukan integrasi materi kesehatan ke dalam pembelajaran sesuai ruang lingkup masing-masing kementerian.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Kemenkes, Kemendikbud, dan Kemenag sekaligus launching perangkat ajar kesehatan yang dilaksanakan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan pada Senin (4/12/2023).
Ini juga menandai sebuah integrasi dan kolaborasi untuk bersatu sehatkan anak bangsa dalam memberikan perubahan positif bagi peningkatan literasi kesehatan masyarakat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag bertanggung jawab atas 280 juta rakyat Indonesia pada 7 tahun ke depan untuk menjadikan negara Indonesia menjadi negara maju.
“Untuk menjadi negara maju, pendapatannya harus Rp 15 juta per bulannya. Nah, gimana caranya bisa sampai ke situ dengan pendapatan Rp 15 juta? Yah, masyarakatnya harus pintar dan sehat karena kalau nggak sehat, stunting, nggak mungkin pintar, dan kalaupun pintar tapi nggak sehat berbaring terus di rumah sakit, yah, nggak ada gunanya juga,” kata Menteri Budi yang dikutip dari situs resmi Kemenkes.
Menteri Budi melanjutkan untuk menjadi sehat, intervensi yang paling penting dilakukan adalah menjaga agar tetap sehat dan bukan mengobati orang sakit.
"Menjaga orang agar sehat itu dua, satu orangnya mesti tahu, mesti ngerti, mesti dididik, gimana caranya hidup sehat, promotif kalau bahasa kerennya, yang kedua dia mesti berperilaku, bertindak, hidup dengan gaya sehat, namanya preventif jangan sampai sakit," kata Menteri Budi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik upaya bersama ini. Pihaknya meyakini integrasi materi kesehatan dalam kurikulim pendidikan dalam upaya menciptakan generasi yang lebih baik ke depan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ir. Suharti mengatakan potensi gerakan hidup sehat sangat luar biasa dengan dukungan 60 juta siswa dan 3 juta guru yang ada di seluruh indonesia.
"Dengan adanya kegiatan ini kita juga bisa memanfaatkan platform indonesia mengajar. Bekerjasama dengan Kemenkes, bisa bersama sama mengkurasi materi yang disampaikan oleh guru untuk bisa disebarkan ke seluruh indonesia. Dengan platform indonesia mengajar, guru-guru bisa saling belajar" jelas Suharti.
Baca Juga: Membaca Teks Puisi, Materi Bab 5 Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut SMA Kelas XI Kurikulum Merdeka
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR