Nakita.id – Memiliki keluarga yang sehat dan anak berprestasi tentu menjadi impian setiap orang.
Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, Moms tidak hanya bisa mengandalkan makanan yang bergizi ataupun sekolah yang bagus untuk Si Kecil.
Jika ingin anak berprestasi, Moms dan Dads juga berperan besar di dalamnya.
Salah satu yang perlu dilakukan adalah mengurangi kebiasaan buruk di depan anak, seperti bertengkar.
Ya, meski pertengkaran di antara pasangan adalah bagian alami dari kehidupan rumah tangga, namun ketika konflik tersebut dipertontonkan di depan anak-anak, dampaknya sangat serius pada anak.
Tak hanya mengganggu perkembangan emosional, bertengkar di depan anak juga rupanya berpengaruh pada psikologis anak.
Lantas, apa saja sebenarnya dampak buruk bertengkar di depan anak?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Inilah sederet dampak bertengkar di depan anak dan solusi untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat.
Anak-anak rentan terhadap stres emosional ketika mereka menyaksikan pertengkaran antara orang tua mereka.
Suasana yang tegang dan penuh konflik dapat menciptakan kecemasan dan ketidaknyamanan pada anak-anak, yang dapat berpengaruh negatif pada kesejahteraan mental mereka.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Anak
Ketidakharmonisan dalam hubungan orang tua menciptakan ketidakpastian bagi anak-anak.
Mereka membutuhkan lingkungan yang stabil dan aman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pertengkaran di depan anak-anak dapat mengancam rasa keamanan mereka dan memunculkan kekhawatiran tentang stabilitas keluarga mereka.
Anak-anak belajar banyak dari pengalaman di sekitar mereka, termasuk bagaimana menanggapi konflik.
Jika mereka terus-menerus menyaksikan orang tua bertengkar, mereka mungkin mengembangkan pola perilaku yang agresif atau menunjukkan kesulitan dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat.
Penting untuk membuka saluran komunikasi antara pasangan.
Diskusikan perasaan, kekhawatiran, dan harapan secara terbuka, tetapi hindari pertengkaran yang berlebihan di depan anak-anak.
Pilih waktu dan tempat yang tepat untuk membahas isu-isu yang memicu konflik.
Sebelum memutuskan untuk membicarakan masalah, pastikan bahwa kedua belah pihak telah menjaga kendali emosional mereka.
Hindari menyuarakan ketidakpuasan atau kemarahan secara impulsif di depan anak-anak.
Bekerja sama untuk menemukan solusi bagi masalah yang muncul.
Terapkan teknik penyelesaian konflik yang sehat, seperti:
- Mendengarkan dengan penuh perhatian
- Mencari kompromi
- Mencari solusi yang saling menguntungkan
Jika pertengkaran berlanjut dan sulit untuk diatasi, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
Terapis keluarga dapat membantu membuka jalur komunikasi dan memberikan alat untuk mengelola konflik dengan cara yang lebih konstruktif.
Bertengkar di depan anak-anak dapat memiliki dampak buruk jangka panjang pada kesejahteraan mereka.
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat, menjaga kendali emosional, dan mencari solusi konflik yang membangun.
Dengan menciptakan lingkungan keluarga yang positif, kita dapat memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan anak-anak menuju kehidupan yang sehat dan bahagia.
Nah, itu dia Moms dampak buruk bertengkar di depan anak yang perlu Moms dan Dads ketahui.
Semoga bermanfaat!
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR