Nakita.id - Salah satu hal yang menjadi perhatian utama para orangtua adalah kesehatan bayi mereka.
Saat bayi yang mendapatkan ASI (Air Susu Ibu) tidak buang air besar (BAB) selama seminggu, itu dapat menjadi sumber kekhawatiran dan kebingungan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa penyebab umum.
Serta memberikan tips tentang bagaimana mengatasi tantangan ini tanpa panik.
- Pola Buang Air Besar yang Berubah: Bayi baru lahir biasanya buang air besar lebih sering, bahkan setiap kali diberi makan. Namun, seiring berjalannya waktu, pola buang air besar dapat berubah menjadi lebih jarang.
- Penyerapan Penuh ASI: ASI sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi, sehingga seringkali tidak menghasilkan banyak sisa yang perlu dikeluarkan sebagai tinja.
- Aspek Nutrisi ASI: ASI kaya akan nutrisi yang mudah diserap oleh tubuh bayi. Oleh karena itu, seringkali tidak ada banyak sisa untuk dikeluarkan melalui BAB.
- Perubahan Pola Makan: Jika ada perubahan dalam pola makan bayi, misalnya, saat bayi mulai mengonsumsi makanan padat, pola buang air besar juga dapat berubah.
- Dehidrasi: Jika bayi tidak mendapatkan cukup cairan, itu dapat mempengaruhi frekuensi dan konsistensi tinja. Dehidrasi dapat terjadi jika bayi tidak menyusu cukup atau jika cuaca panas.
- Masalah Kesehatan: Beberapa kondisi medis, seperti penyumbatan usus atau intoleransi makanan tertentu, dapat mempengaruhi kebiasaan buang air besar bayi.
Perhatikan pola makan bayi Moms.
Baca Juga: Kenali Tanda-tanda Bayi Cukup Minum ASI, Ini yang Perlu Moms Tahu
Jika bayi tetap aktif, ceria, dan pertumbuhannya baik, kemungkinan besar tidak ada alasan untuk panik.
Beberapa bayi memang memiliki pola buang air besar yang berbeda.
Pastikan bayi mendapatkan cukup ASI.
Penambahan sesi menyusui atau pemberian ASI tambahan dapat membantu memperlancar pencernaan.
Jika bayi sudah mulai mengonsumsi makanan padat, pastikan makanan tersebut kaya serat.
Buah-buahan, sayuran, dan sereal yang tinggi serat dapat membantu memperlancar buang air besar.
Pastikan bayi mendapatkan cukup cairan.
Tanda-tanda dehidrasi meliputi bibir kering, kurang buang air kecil, dan perilaku bayi yang tidak biasa.
Lakukan pijatan lembut pada perut bayi dengan gerakan melingkar searah jarum jam.
Ini dapat merangsang pergerakan usus.
Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang baik.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Minum ASI Dingin dan Apa Pengaruhnya? Ini Jawabannya
Terkadang, posisi menyusui yang tidak benar dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Jika bayi tetap tidak buang air besar selama lebih dari seminggu atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, konsultasikan dengan dokter.
Dokter dapat menilai apakah ada masalah kesehatan yang mendasari.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Minum ASI Dingin? Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Lebih Dulu
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR