Nakita.id - Hari Ibu diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Desember.
Melalui momen Hari Ibu, kita diingatkan kembali bahwa perempuan memiliki peran dan kesempatan yang sama dengan laki-laki.
Selain itu, perempuan juga berperan penting dalam mendorong kebiasaan baik agar tercipta keluarga sehat anak berprestasi.
Salah satunya adalah dengan mencegah anak jajan sembarangan di luar rumah.
Oleh karena itulah, Hari Ibu merupakan peringatan terpenting bagi kaum perempuan Indonesia. Termasuk, Moms yang akan dan sudah menjadi orangtua.
Sebagai orangtua, Moms tentu memiliki kekhawatiran sendiri ketika anak berada di luar rumah.
Terutama, karena anak kemungkinan bisa jajan setelah dipengaruhi oleh temannya.
Namun menurut Maria Gita Belinda, M.Psi, Psikolog, hal seperti ini sebenarnya kembali lagi ke bagaimana cara orangtua mengajarkan anaknya sendiri.
"Jadi, orangtuanya juga harus kasih contoh enggak jajan (di luar rumah)," kata Gita menegaskan dalam wawancara eksklusif Nakita, Selasa (12/12/2023).
"Biasanya, kalau anak sudah dibiasakan untuk tidak jajan (di luar rumah), anak lebih tidak tertarik buat ikut-ikutan jajan," ungkap Gita.
Meski begitu, agar anak tidak merasa 'ketinggalan' dengan teman-teman sebayanya, Moms bisa beri kesempatan untuk ikut jajan di luar.
"Kita bisa kasih cheating day misalnya satu minggu sekali buat jajan, tapi harus sama mama ya. Atau, bisa juga dua minggu sekali, sebulan sekali," saran Gita selaku psikolog klinis anak di Personal Growth.
"Nah, balik lagi ke soal fleksibilitas dan semua itu kembali lagi ke peraturan yang sudah dibuat sebelum oleh mama papanya," katanya mengingatkan lagi.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat penting diterapkan dalam keluarga sejak dini.
Selain mendukung terciptanya keluarga yang sehat, Moms sebagai orangtua juga membantu lahirnya anak sebagai generasi berprestasi.
Makanya, Moms perlu berperan penting menerapkan PHBS ini pada keluarga termasuk anak-anak.
"Pertama, tentunya dengan membiasakan anak untuk hidup sehat seperti olahraga yang teratur, kemudian makan makanan bergizi di rumah dan tidak jajan di luar rumah," sebut Gita.
"Dan, enggak kalah penting di sini adalah orangtua juga harus memberikan contoh yang baik kepada anak," tambah Gita.
Atau dalam arti lain, jika Moms ingin anaknya menjalani pola hidup yang sehat dan bersih, Moms sebagai orangtua juga harus menjalani pola hidup yang sehat dan bersih.
"Ingin anaknya olahraga, ya mamanya juga harus olahraga.
Terus kemudian, ingin anaknya tidak jajan di luar rumah, mamanya juga harus begitu," sebut Gita.
Baca Juga: Penuh Syukur dan Cinta, Ini Kumpulan Kata Mutiara untuk Memperingati Hari Ibu 2023
Gita menjelaskan bahwa anak-anak belajar dengan cara mengamati perilaku orang-orang di sekitarnya.
Termasuk orangtua yang adalah figur paling sering dilihat anak-anak dalam kesehariannya.
"Jadi, ketika mama sebagai orang yang paling sering dilihat anak sehari-hari yang menampilkan suatu perilaku, misalnya berolahraga, anak jadi tahu kalau olahraga adalah hal yang baik untuk dilakukan," ungkap Gita.
Selain Moms, Dads di sini juga berperan penting sebagai orangtua dalam memberikan contoh yang baik di depan anak ya.
Untuk menciptakan keluarga yang sehat agar bisa menghasilkan generasi berprestasi, Gita menekankan beberapa peran penting yang perlu dilakukan seorang ibu.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurut Gita, Moms harus mempersiapkan diri apakah sudah siap atau belum menjadi seorang ibu baik secara fisik maupun secara mental.
"Kalau secara fisik, tentunya harus menjaga kesehatan tubuh dengan cara melakukan pola hidup yang sehat.
Mulai dari makan makanan bergizi dan teratur, lalu rutin berolahraga, beristirahat yang cukup, lalu yang tidak kalah penting juga adalah konsultasi dengan dokter," saran Gita.
Konsultasi ke dokter ini sangat penting dilakukan bahkan sebelum masa kehamilan, untuk memastikan kondisi kesehatan Moms itu sendiri dan segera diatasi jika ada masalah kesehatan.
Kemudian, setelah Moms mengandung dan melahirkan anak, kondisi kesehatan Moms juga bayi tetap perlu dipastikan oleh dokter dan mendapat saran-saran yang dapat mendukung kesehatannya.
Baca Juga: Efeknya Bisa Fatal, Ini Dampak Jika PHBS Tidak Diterapkan dalam Keluarga Sejak Dini
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental seorang ibu juga harus dijaga, Moms.
"Seperti yang tadi sudah saya sampaikan di awal, Moms itu harus tahu dulu apakah dia sudah siap menjadi seorang ibu atau belum," pesan Gita.
"Kemudian, karena nanti menjadi orangtua, jadi kesiapan pasangan itu juga perlu dipikirkan benar-benar sebagai bentuk kesiapan mental," tambahnya berpesan.
Pertama, Gita menyarankan untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan terkait kesiapan memiliki anak.
Selanjutnya, diskusikan juga mau punya anak berapa anak, kapan mau punya anak, apa saja ekspektasinya jika sudah punya anak, cara mendidik anak, kesiapan finansial, dan lain sebagainya.
"Selain itu, kita juga perlu mencari tahu informasi tentang hal-hal apa sih yang mungkin akan ditemui di masa depan.
Misalnya, apa saja yang akan Moms rasakan selama trimester pertama nanti. Itu kita bisa cari tahu dari berbagai sumber, sehingga kita sudah ada gambaran sebelumnya," jelas Gita.
Peran terakhir yang juga tidak kalah penting menurut Gita adalah menghindari hal-hal yang berpotensi memicu stres.
"Makanya, ketika ada hal-hal yang mengganggu di pikiran atau perasaan kita, kita bisa langsung komunikasikan lalu kita bisa cari solusi pemecahan masalahnya bersama-sama.
Kita perlu juga untuk cari support system dari orang-orang yang bisa kita temui ketika kita membutuhkan, misalnya untuk sekadar sharing atau dimintai bantuan," saran Gita.
Gita juga menambahkan agar tidak lupa untuk melakukan self-care atau merawat diri sendiri, seperti melakukan aktivitas yang disukai.
Baca Juga: 3 Upaya Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat yang Bisa Ditanam di Keluarga
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR