Nakita.id - Setiap ibu hamil pasti merasakan kegembiraan dan antisipasi setiap kali merasakan gerakan janin di dalam kandungan.
Namun, seringkali, ibu hamil juga mengalami situasi di mana gerakan janin terasa aktif pada suatu waktu dan kemudian tampaknya tenang pada waktu yang lain.
Fenomena ini umum dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi penyebab gerakan janin yang kadang aktif, kadang tidak, serta pemahaman penting untuk ibu hamil.
1. Tahap Perkembangan Janin
Gerakan janin yang terasa kadang aktif dan kadang tidak dapat dipengaruhi oleh tahap perkembangan janin itu sendiri.
Pada beberapa tahap kehamilan, janin mungkin lebih aktif dan sering bergerak, sementara pada tahap lain, janin mungkin sedang tidur atau beristirahat.
Ini merupakan respons normal dari tubuh janin terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Cara Janin Tidur
Seperti halnya bayi yang baru lahir, janin dalam kandungan juga memiliki siklus tidur.
Mereka dapat mengalami periode tidur yang dalam, dan selama periode ini, gerakan janin mungkin tidak terasa atau terasa sangat lembut.
Baca Juga: Lilitan Janin saat Hamil, Ketahui Penyebabnya dan Komplikasi yang Bisa Terjadi
Pada saat janin bangun dari tidur, gerakan mereka menjadi lebih terasa dan aktif.
3. Aktivitas Faktor Eksternal
Gerakan janin dapat dipengaruhi oleh aktivitas atau faktor eksternal.
Misalnya, ketika ibu sedang aktif atau beristirahat, perubahan posisi tubuhnya dapat mempengaruhi perasaan gerakan janin.
Aktivitas fisik ibu, seperti berjalan atau berolahraga ringan, dapat merangsang janin untuk bergerak lebih aktif.
4. Polusi Suara dan Lingkungan
Lingkungan sekitar ibu hamil juga dapat memengaruhi gerakan janin.
Suara-suara keras atau mendadak dapat membuat janin bereaksi dan bergerak, sementara lingkungan yang tenang dan damai dapat membuatnya lebih tenang.
5. Kesehatan Ibu
Kondisi kesehatan ibu hamil juga dapat memengaruhi gerakan janin.
Jika ibu mengalami kelelahan, stres, atau bahkan penyakit tertentu, gerakan janin dapat berkurang atau terasa lebih lembut.
Baca Juga: Arti Tendangan Janin Selama Kehamilan Mulai dari Trimester Pertama hingga Ketiga
Oleh karena itu, menjaga kesehatan ibu hamil sangat penting untuk memastikan kesejahteraan janin.
6. Kehamilan Pertama vs. Kehamilan Berikutnya
Pengalaman gerakan janin dapat berbeda antara kehamilan pertama dan kehamilan berikutnya.
Pada kehamilan pertama, ibu mungkin tidak begitu sadar terhadap gerakan janin karena tidak tahu apa yang diharapkan.
Pada kehamilan berikutnya, ibu mungkin lebih cepat mengenali gerakan janin karena sudah memiliki pengalaman sebelumnya.
7. Posisi Plasenta
Posisi plasenta juga dapat memainkan peran dalam perasaan gerakan janin.
Jika plasenta menempel di depan atau di belakang rahim, dapat memblokir atau memperkuat gerakan janin.
Ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa ibu mungkin merasakan gerakan janin di beberapa bagian perut tetapi tidak di bagian lainnya.
8. Bentuk Tubuh Janin
Gerakan janin juga dipengaruhi oleh bentuk dan posisi tubuh janin itu sendiri.
Baca Juga: Si Kecil Tetap Aktif Sampai Lahir, Yuk Coba 7 Cara Efektif Memancing Gerakan Janin dalam Kandungan
Saat janin tumbuh dan berkembang, mereka mungkin tidak memiliki banyak ruang untuk bergerak, terutama menjelang akhir kehamilan.
Ini dapat membuat gerakan janin terasa lebih terbatas.
9. Faktor Genetik
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam pola gerakan janin.
Beberapa janin mungkin memiliki kecenderungan untuk lebih aktif, sementara yang lain cenderung lebih tenang.
Ini bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dari kedua orangtua.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR