Remaja yang mengalami stunting mungkin mengalami kurangnya energi karena sistem metabolisme mereka tidak optimal.
Kelelahan dapat menjadi masalah umum, memengaruhi daya tahan fisik dan mental mereka, serta kinerja akademis di sekolah.
4. Gangguan Kognitif
Stunting dapat memengaruhi perkembangan otak, yang dapat menyebabkan gangguan kognitif.
Remaja yang mengalami stunting mungkin menghadapi kesulitan dalam pemahaman konsep-konsep kompleks, memori yang buruk, dan kesulitan dalam konsentrasi.
5. Risiko Penyakit Kronis
Stunting pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis pada masa remaja.
Gangguan pertumbuhan yang dialami sejak dini dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi pada usia dewasa.
6. Tantangan dalam Pendidikan dan Produktivitas
Remaja yang mengalami stunting mungkin menghadapi tantangan dalam mencapai potensi akademis mereka.
Keterbatasan kognitif dan energi dapat menghambat pencapaian pendidikan mereka, sehingga mempengaruhi tingkat produktivitas mereka di masa depan.
Baca Juga: Bisakah Stunting Diobati? Begini Penjelasan dan Cara Pencegahannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR