Nakita.id - Stunting, yang terjadi akibat malnutrisi kronis pada masa pertumbuhan, memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan remaja.
Meskipun stunting umumnya terjadi pada usia anak-anak, efek jangka panjangnya dapat terus dirasakan hingga masa remaja.
Mengutip dari WebMD, berikut ini dampak stunting pada remaja dan bagaimana kondisi ini dapat menjadi tantangan serius dalam pengembangan mereka.
1. Retardasi Pertumbuhan dan Keterbatasan Fisik
Remaja yang mengalami stunting cenderung mengalami retardasi pertumbuhan, yang dapat membatasi tinggi badan dan berat badan mereka.
Keterbatasan fisik ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, membatasi partisipasi dalam olahraga, dan bahkan dapat berdampak pada perkembangan sosial dan psikologis mereka.
2. Risiko Kesehatan Mental
Stunting dapat menjadi faktor risiko untuk masalah kesehatan mental pada remaja.
Rasa tidak percaya diri dan kecenderungan untuk merasa diabaikan dapat muncul karena perasaan berbeda dari teman-teman sebayanya.
Ini dapat membawa dampak negatif pada perkembangan emosional mereka.
3. Kurangnya Energi dan Kelelahan
Baca Juga: Cara Pencegahan Stunting Sebelum Menikah yang Tepat dan Aman
Remaja yang mengalami stunting mungkin mengalami kurangnya energi karena sistem metabolisme mereka tidak optimal.
Kelelahan dapat menjadi masalah umum, memengaruhi daya tahan fisik dan mental mereka, serta kinerja akademis di sekolah.
4. Gangguan Kognitif
Stunting dapat memengaruhi perkembangan otak, yang dapat menyebabkan gangguan kognitif.
Remaja yang mengalami stunting mungkin menghadapi kesulitan dalam pemahaman konsep-konsep kompleks, memori yang buruk, dan kesulitan dalam konsentrasi.
5. Risiko Penyakit Kronis
Stunting pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis pada masa remaja.
Gangguan pertumbuhan yang dialami sejak dini dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi pada usia dewasa.
6. Tantangan dalam Pendidikan dan Produktivitas
Remaja yang mengalami stunting mungkin menghadapi tantangan dalam mencapai potensi akademis mereka.
Keterbatasan kognitif dan energi dapat menghambat pencapaian pendidikan mereka, sehingga mempengaruhi tingkat produktivitas mereka di masa depan.
Baca Juga: Bisakah Stunting Diobati? Begini Penjelasan dan Cara Pencegahannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR