Nakita.id - Setiap tahunnya Hari Gizi dan Makanan Nasional diperingati pada 25 Januari. Melalui peringatan penting ini, diharapkan semua orangtua dapat berkomitmen menciptakan gizi lengkap keluarga sehat sedini mungkin.
Ini penting untuk melahirkan generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas.
Tahun ini, tema Hari Gizi dan Makanan Nasional adalah 'MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting' dengan slogan 'MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas'.
Mungkin Moms sudah tahu bahwa pemberian protein hewani sangat dianjurkan untuk tumbuh kembang anak. Namun, bolehkah protein hewani ini diganti dengan protein nabati? Yuk, kita cari tahu!
Menurut dr. Fannie Fauzarianda, Sp.GK, protein nabati sebenarnya hanya berperan sebagai pelengkap dari protein hewani.
"Karena, anak itu pertama kali belajar makan MPASI itu tidak bisa dengan porsi yang cukup besar. Kemudian, karena keterbatasan dari kondisi anak, maka diutamakanlah protein hewani," terang dr. Fannie dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Kamis (25/1/2024).
Akan tetapi, dr. Fannie menyarankan untuk tidak memaksa pemberian kedua jenis protein ini ke MPASI.
"Kalau dipaksakan, tentunya anak tidak akan mau makan karena bisa bikin muntah dan kemampuannya masih terbatas," ujarnya.
Baca Juga: Siapkan Gizi Lengkap Keluarga Sehat, Begini Komposisi Makanan yang Ideal Selama 1000 HPK
dr. Fannie juga mengatakan bahwa protein nabati memiliki beberapa sifat anti-nutrien.
"Maka dari itu, (protein nabati) memang tidak dianjurkan dalam porsi yang cukup besar," tegasnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR