Nakita.id - Menurut laporan dari Bank Dunia, Indonesia masih memiliki tingkat stunting tertinggi ke-3 di ASEAN.
Kemudian, Indonesia juga diperkirakan kehilangan 2-3 persen dari PDB per tahun akibat stunting.
Sementara berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan dalam hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN Januari lalu, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022.
Jumat siang (2/2/2024), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai 'Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Transformasi Sistem Kesehatan yang diikuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Sinergitas dan Implementasi Program Percepatan Penurunan Stunting'.
Kerja sama ini bertujuan mentransformasi sistem kesehatan masyarakat, yang mana menegaskan komitmen Kadin Indonesia dalam peningkatan resiliensi kesehatan sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Maria Endang Sumiwi selaku Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dan Yukki Nugrahawan Hanafi selaku Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia.
Penandatangan MoU ini disaksikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Ruang lingkup MoU ini meliputi percepatan penyelenggaraan transformasi sistem kesehatan, kolaborasi dalam upaya percepatan penurunan stunting, pemanfaatan data dan informasi kesehatan, serta bidang kesehatan lainnya.
"Sesuai visi Indonesia Emas 2045, Kadin Indonesia menggaris bawahi bahwa penurunan angka stunting merupakan hal yang sangat penting di Indonesia, dan merupakan kunci pembangunan sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia untuk jangka panjang," ujar Yukki.
Sementara itu, Budi mengapresiasi komitmen Kadin Indonesia dalam mendukung peningkatan sistem kesehatan masyarakat.
"Kesehatan menjadi komponen yang penting guna membantu Indonesia menjadi negara maju dan keluar dari jebakan middle income trap," kata Budi.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR