Nakita.id - Kasus stunting dan kemiskinan masih menjadi isu serius di Indonesia.
Berdasarkan data BPS per Maret 2022, tercatat tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia menyentuh angka 2,04 persen.
Sementara itu, sebanyak lima provinsi memiliki persentase kemiskinan ekstrem yang lebih besar dari rata-rata nasional.
Diantaranya adalah Papua Barat (8,35 persen), Nusa Tenggara Timur (6,56 persen), Gorontalo (4,28 persen), Maluku (3,62 persen), dan Nusa Tenggara Barat (3,29 persen).
Masalah kemiskinan ekstrem ini tentu berdampak serius pada kemampuan keluarga dalam menyediakan asupan makanan yang sehat kepada anak-anak.
Sehingga pada akhirnya, anak-anak akan mengalami kekurangan nutrisi kronis dan memicu terhambatnya pertumbuhan (stunting).
Hal ini juga terbukti dari kelima provinsi dengan persentase kemiskinan ekstrem tersebut, yang juga memiliki angka prevalensi balita stunting yang tinggi dari angka nasional, yakni lebih dari 21,6 persen.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap permasalahan stunting.
Untuk merealisasikan target penurunan angka stunting di Indonesia tahun 2024, dukungan dari semua pihak tentu sangat dibutuhkan. Mulai dari pemerintah, media, perusahaan swasta, komunitas, hingga masyarakat.
Dalam rangka mendukung pencapaian angka kemiskinan nol persen dan penurunan angka stunting menjadi 14 persen, KG Media menggelar kampanye pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrem pada Kamis (26/10/2023) di Studio 1 Kompas TV.
Acara ini juga disiarkan secara daring melalui akun YouTube Tribunnews.
Baca Juga: Hadapi Teknologi AI, Kompas TV dan Astra International Gelar Journalist Gathering KG Media
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR