Nakita.id - Moms mungkin bertanya-tanya, bolehkah bayi makan es krim?
Ya, pertanyaan apakah bayi boleh makan es krim adalah topik yang sering kali membuat orang tua bingung.
Es krim mungkin terlihat menggoda dan lezat, tetapi sebagai orang tua yang peduli dengan kesehatan anak, penting untuk memahami risiko dan pertimbangan yang terkait dengan memberikan es krim kepada bayi.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah pertimbangan yang harus dilakukan orang tua sebelum memberikan es krim pada anak.
1. Kandungan Gizi Es Krim
Es krim umumnya terbuat dari susu, gula, dan berbagai bahan tambahan seperti stabilisator, pengemulsi, dan perasa.
Ini adalah sumber kalori dan lemak, serta kalsium dari susu.
Namun, es krim juga tinggi dalam gula tambahan dan lemak jenuh, yang pada dosis tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan masalah kesehatan kardiovaskular.
2. Risiko Tersedak
Bayi dan anak-anak balita memiliki refleks tersedak yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap tersedak saat makan makanan dengan konsistensi tebal atau keras seperti es krim.
Potongan es krim yang terlalu besar atau tekstur yang terlalu keras dapat menyebabkan bayi tersedak, yang merupakan bahaya serius.
Baca Juga: Resep Es Krim Sehat untuk Anak, Dijamin Lezat dan Bergizi
3. Potensi Alergi dan Intoleransi
Beberapa bayi mungkin mengalami alergi atau intoleransi terhadap bahan-bahan tertentu yang terdapat dalam es krim, seperti susu sapi.
Alergi susu sapi umum pada bayi dan anak-anak bisa menyebabkan reaksi alergi yang parah, seperti ruam kulit, muntah, diare, atau bahkan sesak napas.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa riwayat alergi bayi sebelum memberikan es krim.
4. Risiko Infeksi
Es krim yang tidak disimpan atau disajikan dengan benar juga dapat meningkatkan risiko infeksi makanan, terutama bagi bayi yang sistem kekebalan tubuhnya belum sepenuhnya berkembang.
Bakteri seperti Salmonella atau Listeria dapat terjadi dalam produk susu yang tidak diolah dengan benar, dan konsumsi produk yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi makanan yang serius.
5. Efek Pemanis Buatan
Banyak es krim komersial mengandung pemanis buatan seperti sukrosa, sirup jagung fruktosa tinggi, atau aspartam.
Penggunaan pemanis buatan dalam jumlah besar telah dikaitkan dengan risiko gangguan metabolik, resistensi insulin, dan obesitas pada anak-anak.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari konsumsi es krim yang mengandung pemanis buatan pada kesehatan bayi.
Baca Juga: Bolehkah Balita Makan Es Krim? Ini Berbagai Hal yang Harus Jadi Pertimbangan
6. Alternatif yang Lebih Sehat
Meskipun es krim mungkin tidak menjadi pilihan terbaik untuk bayi, ada alternatif yang lebih sehat yang dapat Moms pertimbangkan.
Buah-buahan beku yang dibuat sendiri, seperti pisang beku atau mangga beku yang dihaluskan, bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Moms juga dapat mencoba memberikan yogurt beku yang rendah gula dan rendah lemak sebagai alternatif yang lebih sehat.
7. Pertimbangkan Umur dan Kematangan Bayi
Penting untuk mempertimbangkan umur dan kematangan bayi sebelum memutuskan apakah kalian akan memberikan es krim atau tidak.
Bayi yang lebih tua dan sudah mulai makan makanan padat mungkin lebih mampu mengatasi es krim, tetapi bayi yang lebih muda mungkin belum siap untuk makan makanan dengan konsistensi tebal atau keras.
8. Konsultasikan dengan Dokter Anak
Jika Moms masih ragu apakah bayi boleh makan es krim atau tidak, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Dokter anak dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan kesehatan dan perkembangan individu bayi.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR