Jika keringat dingin disertai dengan gejala lain seperti demam, pilek, atau batuk, itu bisa menjadi indikasi adanya infeksi.
Pastikan balita tetap nyaman dengan menjaga suhu tubuhnya stabil.
Jika terlalu panas, Moms bisa membantu mendinginkan tubuhnya dengan menyeka tubuhnya dengan kain basah atau memakaikan pakaian yang lebih ringan.
Sebaliknya, jika terlalu dingin, pastikan balita cukup hangat dengan memakaikan pakaian yang tebal atau menyelimuti mereka dengan selimut.
Pastikan balita tetap terhidrasi dengan baik dengan memberikan minuman yang cukup, terutama saat cuaca panas atau saat mereka sakit.
Hindari paparan balita terhadap situasi atau lingkungan yang bisa membuat mereka merasa stres atau tak nyaman. Bila mungkin, ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi mereka.
Jika Moms khawatir dengan keringat dingin yang dialami oleh balita, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang sesuai sesuai dengan penyebabnya.
Dalam kebanyakan kasus, keringat dingin pada balita adalah respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi.
Namun, penting bagi orang tua untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan balita mereka.
Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan gejala keringat dingin pada balita, orang tua dapat lebih siap dalam menghadapi situasi tersebut dan memberikan perawatan yang tepat bagi Si Kecil.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR