Nakita.id - Stunting, kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat akibat malnutrisi kronis dan infeksi, menjadi salah satu isu kesehatan global yang memerlukan pemahaman yang tepat.
Namun, sejumlah mitos tentang stunting sering kali dapat membingungkan dan menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
Mari kita sibak mitos dan fakta seputar stunting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang masalah ini.
Mitos 1: "Stunting Hanya Terjadi pada Anak yang Kelaparan."
Fakta: Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan nutrisi, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, dan asuhan anak yang kurang baik.
Kelaparan adalah satu dari banyak faktor yang dapat berkontribusi pada stunting.
Mitos 2: "Stunting Hanya Terjadi pada Anak yang Kurang Makan."
Fakta: Meskipun asupan nutrisi yang tidak memadai dapat menjadi penyebab stunting, kualitas nutrisi dan beragam jenis makanan juga penting.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah nutrisi dapat berkontribusi pada stunting.
Mitos 3: "Stunting Hanya Terlihat dari Luar, Seperti Tubuh yang Pendek."
Fakta: Stunting tidak hanya terlihat dari ukuran tubuh yang pendek. Hal ini juga dapat memengaruhi perkembangan otak dan fungsi kognitif anak.
Baca Juga: Beberapa Penyakit yang Mungkin Dialami Oleh Anak Stunting dan Pencegahannya
Stunting dapat mengakibatkan masalah kesehatan sepanjang hidup, termasuk masalah kesehatan mental dan rendahnya produktivitas di masa dewasa.
Mitos 4: "Stunting Hanya Terjadi di Negara Berkembang."
Fakta: Meskipun prevalensi stunting lebih tinggi di negara-negara berkembang, kasus stunting juga terjadi di negara maju. Faktor-faktor sosial ekonomi dan lingkungan yang buruk dapat memengaruhi stunting di mana saja.
Mitos 5: "Stunting Hanya Terjadi Pada Anak yang Miskin."
Fakta: Meskipun anak-anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena stunting, anak-anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang lebih baik pun dapat mengalami stunting jika faktor-faktor lain tidak terpenuhi, seperti gizi dan asuhan anak yang baik.
Mitos 6: "Stunting Tidak Bisa Diperbaiki Setelah Usia Tertentu."
Fakta: Intervensi yang tepat, termasuk asupan gizi yang baik dan perawatan kesehatan yang memadai, dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan setelah usia tertentu.
Meskipun lebih baik mencegah stunting sejak dini, upaya untuk mengatasi stunting masih bermanfaat pada usia berapapun.
Mitos 7: "Stunting Hanya Terjadi Pada Anak yang Tidak Diberikan ASI Eksklusif."
Fakta: Meskipun ASI eksklusif memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, stunting dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti ketidakcukupan nutrisi dan infeksi.
ASI eksklusif tidak selalu menjadi jaminan terhindarnya stunting.
Baca Juga: Pentingnya Peran Lingkungan dalam Upaya Pencegahan Stunting
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR