Nakita.id - Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak akibat kekurangan gizi kronis, bukan hanya menjadi masalah kesehatan pada masa anak-anak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada keturunan.
Mengutip dari NHS, berikut ini akan menjelaskan pengaruh stunting pada keturunan dan bagaimana kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan serta perkembangan anak hingga generasi berikutnya.
1. Masalah Kesehatan pada Ibu dan Anak:
Pada Ibu: Ibu yang mengalami stunting selama masa anak-anaknya mungkin memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi selama kehamilan dan persalinan. Ini dapat mencakup risiko komplikasi seperti persalinan prematur dan berat badan lahir rendah.
Pada Anak: Anak yang lahir dari ibu yang mengalami stunting cenderung memiliki risiko stunting yang lebih tinggi.
Faktor genetik dan lingkungan yang kurang mendukung dapat memperburuk kondisi tersebut.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan yang Terhambat:
Pertumbuhan Terhambat: Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari usia seharusnya.
Stunting dapat terjadi karena kekurangan gizi, infeksi kronis, dan kurangnya stimulasi pertumbuhan yang optimal.
Perkembangan Kognitif dan Motorik yang Tertunda: Stunting juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan motorik anak.
Anak-anak dengan stunting mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan seperti berbicara, berjalan, dan kegiatan sehari-hari lainnya.
Baca Juga: Tidak Hanya dalam Hal Kesehatan, Menangani Anak Stunting Juga Jadi Investasi Masa Depan
3. Risiko Penyakit Kronis:
Kesehatan Metabolik yang Buruk: Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan metabolik seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular pada masa dewasa.
Penurunan Ketahanan Terhadap Penyakit: Stunting dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit menular.
4. Siklus Stunting Generasional:
Transmisi dari Generasi ke Generasi: Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki anak dengan risiko stunting yang lebih tinggi.
Jika kondisi ini tidak diatasi, siklus stunting dapat berlanjut dari generasi ke generasi.
Keterbatasan Ekonomi dan Pendidikan: Anak-anak yang mengalami stunting mungkin menghadapi keterbatasan dalam mencapai potensi ekonomi dan pendidikan mereka, menciptakan ketidaksetaraan dalam masyarakat.
5. Intervensi dan Pencegahan:
Gizi yang Optimal: Memberikan asupan gizi yang optimal pada masa anak-anak dan kehamilan dapat membantu mengurangi risiko stunting pada keturunan.
Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan: Menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas, terutama pada masa kritis pertumbuhan, dapat membantu merusak siklus stunting generasional.
Perubahan Perilaku Makan dan Hidup Sehat: Pendidikan dan advokasi tentang perubahan perilaku makan dan hidup sehat dapat membantu mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan generasi mendatang.
Baca Juga: Inilah Bahaya Jika Anak Stunting Dibiarkan Makan Makanan Sembarangan Tanpa Tahu Kandungan Gizi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR