Moms harus tahu, ngorok umumnya terjadi ketika udara tidak mengalir dengan bebas di bagian belakang tenggorokan.
Jadi, ketika anak menghirup atau menghembuskan napas, jaringan di sekitar saluran udara bergetar dan menciptakan bunyi yang dapat didengar.
Ada banyak sekali faktor penyebab yang terjadi, akan tetapi pada anak inilah yang umum terjadi.
Moms harus tahu, tonsil dan adenoid adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang terletak di dekat belakang tenggorokan.
Jika membesar atau membengkak, biasanya ini disebabkan oleh adanya infeksi.
Sudah banyak studi yang menemukan bahwa anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas akan lebih cenderung mendengkur.
Bagaimana tidak? Obesitas dapat menyempirkan saluran udara, sehingga meningkatkan risiko gangguan pernapasan saat tidur, termasuk apnea tidur.
Salah satu gejala flu pada anak balita adalah hidung tersumbat, Moms.
Alhasil, aliran udara menjadi tidak lancar dan terjadi infeksi yang menyebabkan peradangan pada tonsil serta adenoid.
Tahukah Moms? Anak dengan alergi justru dapat menyebabkan peradangan pada hidung dan tenggorokan.
Hal ini dapat membuat anak balita sulit bernapas dan meningkatkan risiko ngorok saat tidur.
Baca Juga: Penyebab Nafas Bayi Berbunyi Seperti Ngorok, Berbahayakah Bagi Si Kecil?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR