Nakita.id - Perayaan Lebaran seringkali diwarnai dengan kegembiraan, pertemuan keluarga, dan hidangan lezat.
Namun, setelah perayaan selesai, ada beberapa masalah kesehatan yang rentan menyerang anak-anak.
Peningkatan konsumsi makanan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta paparan terhadap lingkungan yang berpotensi menyebabkan penyakit menular, semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit pasca-Lebaran.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa penyakit yang perlu diwaspadai setelah perayaan Lebaran dan langkah-langkah pencegahannya.
1. Penyakit Usus Akibat Konsumsi Makanan Tidak Higienis
Salah satu bahaya yang mungkin dihadapi setelah Lebaran adalah keracunan makanan atau penyakit usus akibat konsumsi makanan yang tidak higienis.
Selama perayaan, banyak keluarga memasak hidangan lezat dalam jumlah besar, dan sering kali makanan tersebut disimpan dalam suhu yang tidak tepat atau terpapar oleh bakteri.
Anak-anak, terutama yang masih kecil, rentan terhadap keracunan makanan karena sistem pencernaan mereka belum sepenuhnya berkembang.
Pencegahan: Pastikan untuk menyimpan dan mengolah makanan dengan benar.
Hindari menyimpan makanan di suhu ruangan terlalu lama, pastikan untuk memasaknya hingga matang sempurna, dan cuci tangan sebelum dan setelah menangani makanan.
2. Infeksi Saluran Pernapasan Akibat Kontak dengan Orang yang Sakit
Baca Juga: Dampak Cuaca Panas pada Ibu Hamil, Dehidrasi hingga Penyakit Komplikasi
Selama masa liburan, pertemuan keluarga dan kerabat seringkali meningkatkan risiko penularan infeksi saluran pernapasan, terutama flu dan pilek.
Anak-anak yang berinteraksi dengan banyak orang di lingkungan sosial yang padat rentan terpapar virus dan bakteri penyebab penyakit menular.
Pencegahan: Ajarkan anak Anda untuk mencuci tangan secara teratur, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan pastikan anak-anak Anda mendapatkan vaksinasi influenza secara rutin.
3. Masalah Gizi Akibat Konsumsi Makanan Tidak Sehat
Lebaran sering kali diidentikkan dengan hidangan lezat dan makanan manis yang berlimpah.
Konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan kalori berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular pada anak-anak.
Pencegahan: Berikan makanan yang seimbang dan bergizi kepada anak-anak Anda.
Dorong konsumsi buah, sayuran, sumber protein sehat, dan karbohidrat kompleks.
Batasi asupan makanan dan minuman yang tinggi gula dan lemak.
4. Gangguan Pencernaan Akibat Perubahan Pola Makan
Selama Liburan Lebaran, pola makan anak-anak sering berubah drastis.
Baca Juga: Apa itu Pojok TB Puskesmas? Masyarakat Harus Sadar TBC Mengerikan
Konsumsi makanan berlemak tinggi, berminyak, dan tidak sehat dapat mengganggu sistem pencernaan mereka dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, atau sakit perut.
Pencegahan: Dorong anak-anak Anda untuk tetap mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, serta memperkenalkan perubahan pola makan secara bertahap untuk menghindari gangguan pencernaan.
5. Dehidrasi Akibat Aktivitas Fisik yang Kurang
Selama Liburan Lebaran, anak-anak mungkin cenderung menghabiskan waktu lebih banyak di dalam rumah atau di tempat-tempat bersama dengan keluarga dan teman-teman mereka.
Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan dehidrasi, terutama jika mereka lupa untuk minum air yang cukup.
Pencegahan: Ingatkan anak-anak Anda untuk minum air secara teratur, terutama saat beraktivitas di luar ruangan atau ketika cuaca sedang panas.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Kecoa di Kamar Mandi Bikin Trauma? Berikut Cara Efektif Mengatasinya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR