4. Pola Makan yang Tidak Sehat
Di banyak kasus, anak-anak yang menikah pada usia yang sangat muda cenderung memiliki pola makan yang tidak sehat, termasuk diet yang kurang gizi dan tidak seimbang.
Kurangnya asupan nutrisi yang cukup selama kehamilan dan menyusui dapat meningkatkan risiko kelahiran stunting.
5. Pentingnya Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan
Pendidikan perempuan dan pemberdayaan mereka memiliki peran penting dalam mengurangi angka pernikahan anak dan risiko kelahiran stunting.
Dengan meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan berkualitas, informasi tentang kesehatan reproduksi, dan peluang ekonomi, mereka lebih mungkin untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka dan anak-anak mereka.
6. Dukungan Program Kesehatan dan Sosial
Penting untuk memiliki program kesehatan dan sosial yang mendukung ibu muda dan keluarga mereka.
Ini termasuk layanan kesehatan reproduksi yang mudah diakses, pendidikan gizi, program bantuan sosial, serta dukungan psikososial untuk membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh ibu muda dalam merawat anak-anak mereka.
Dengan memahami pengaruh pernikahan anak terhadap kelahiran stunting, langkah-langkah dapat diambil untuk mengurangi angka pernikahan anak dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak-anak mereka.
Hal ini melibatkan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perempuan muda dan keluarga mereka.
Baca Juga: Penyebab Stunting Bisa karena Terjangkit Demam Berdarah, Benarkah?
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR