Faktor-faktor seperti pendidikan orang tua, akses ke layanan kesehatan yang berkualitas, serta lingkungan yang aman dan merangsang juga berdampak pada pertumbuhan anak.
Realitas: Meskipun stunting dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak, upaya pencegahan dan intervensi yang tepat dapat membantu mengurangi risiko stunting.
Bahkan upaya pencegahannya juga dapat memperbaiki kondisi anak, bahkan setelah usia tertentu.
Realitas: Meskipun stunting lebih umum terjadi di negara-negara berkembang, tidak ada negara yang kebal terhadap masalah ini.
Bahkan, stunting juga dapat terjadi di negara-negara maju.
Terutama di kalangan keluarga dengan tingkat pendapatan rendah atau rentan.
Kesimpulan:
Stunting adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya faktor gizi semata.
Untuk mengatasi stunting secara efektif, diperlukan pendekatan holistik yang mencakup perbaikan gizi dan kesehatan.
Diperlukan juga perbaikan kualitas sanitasi, pendidikan, dan lingkungan sosial ekonomi.
Dengan memahami dan mengungkap mitos seputar penyebab stunting, kita dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal anak-anak di seluruh dunia.
Baca Juga: Hamil di Usia Lebih dari 35 Tahun Berisiko Stunting, Benarkah?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR