Nakita.id - Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak, merupakan masalah kesehatan global yang serius.
Meskipun banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami penyebabnya, masih ada banyak mitos dan kesalahpahaman seputar stunting.
Mari kita ungkap beberapa mitos yang umum tentang penyebab stunting dan fakta yang sebenarnya.
Realitas: Meskipun gizi yang buruk dapat menjadi faktor risiko utama, stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nutrisi yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, akses terbatas ke air bersih, praktek-praktek pemberian makan yang tidak tepat, serta lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan yang sehat.
Realitas: Faktor-faktor seperti kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan, praktik pemberian makan bayi dan anak balita, dan sanitasi lingkungan.
Termasuk juga pendidikan dan status ekonomi keluarga juga memainkan peran penting dalam mencegah atau menyebabkan stunting.
Realitas: Meskipun nutrisi yang memadai sangat penting untuk pertumbuhan yang optimal, jumlah makanan yang dikonsumsi tidak selalu menjamin asupan gizi yang cukup.
Kualitas makanan, termasuk keberagaman dan keseimbangan nutrisi, juga merupakan faktor penting dalam mencegah stunting.
Realitas: Anak-anak dari semua lapisan masyarakat dapat mengalami stunting, bahkan jika mereka menerima makanan yang cukup dalam jumlah yang cukup.
Faktor-faktor seperti infeksi kronis, gangguan penyerapan nutrisi, dan kondisi lingkungan yang tidak sehat juga dapat berkontribusi terhadap stunting.
Realitas: Lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan anak.
Baca Juga: Bagaimana Dampak Kasus Pernikahan Anak dan Kelahiran Stunting
Faktor-faktor seperti pendidikan orang tua, akses ke layanan kesehatan yang berkualitas, serta lingkungan yang aman dan merangsang juga berdampak pada pertumbuhan anak.
Realitas: Meskipun stunting dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak, upaya pencegahan dan intervensi yang tepat dapat membantu mengurangi risiko stunting.
Bahkan upaya pencegahannya juga dapat memperbaiki kondisi anak, bahkan setelah usia tertentu.
Realitas: Meskipun stunting lebih umum terjadi di negara-negara berkembang, tidak ada negara yang kebal terhadap masalah ini.
Bahkan, stunting juga dapat terjadi di negara-negara maju.
Terutama di kalangan keluarga dengan tingkat pendapatan rendah atau rentan.
Kesimpulan:
Stunting adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya faktor gizi semata.
Untuk mengatasi stunting secara efektif, diperlukan pendekatan holistik yang mencakup perbaikan gizi dan kesehatan.
Diperlukan juga perbaikan kualitas sanitasi, pendidikan, dan lingkungan sosial ekonomi.
Dengan memahami dan mengungkap mitos seputar penyebab stunting, kita dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal anak-anak di seluruh dunia.
Baca Juga: Hamil di Usia Lebih dari 35 Tahun Berisiko Stunting, Benarkah?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR