Anak-anak yang terlalu dimanjakan mungkin mengembangkan ekspektasi bahwa semua keinginan dan kebutuhan mereka akan dipenuhi oleh orang tua tanpa usaha atau tanggung jawab dari diri mereka sendiri.
Hal ini dapat menghambat perkembangan kemandirian dan rasa tanggung jawab anak.
Terlalu memanjakan anak juga dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka.
Anak-anak yang terbiasa mendapatkan segala sesuatu yang mereka inginkan mungkin kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain atau berbagi dengan teman-teman mereka.
Mereka juga mungkin tidak terampil dalam menyelesaikan konflik atau mengatasi tantangan sosial karena kurangnya pengalaman dalam hal ini.
Anak-anak yang terlalu dimanjakan cenderung memiliki ketahanan emosional yang rendah.
Mereka mungkin kurang terbiasa menghadapi kegagalan, penolakan, atau ketidaknyamanan, yang dapat menyebabkan mereka sulit beradaptasi dengan situasi yang menantang di masa depan.
Kurangnya ketahanan emosional juga dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, atau masalah emosional lainnya di kemudian hari.
Anak-anak yang terlalu dimanjakan mungkin juga kurang memiliki motivasi atau ambisi untuk mencapai hal-hal yang lebih besar dalam hidup.
Mereka mungkin terbiasa dengan kenyamanan dan kepuasan instan yang diberikan oleh orang tua mereka, sehingga kehilangan dorongan untuk belajar, berkembang, atau mengejar tujuan yang lebih tinggi.
Hal ini dapat menghambat kemajuan akademis, profesional, atau pribadi anak di masa depan.
Baca Juga: Tips Mendidik Anak Tunggal agar Tidak Manja, Kuncinya Aturan dan Disiplin yang Konsisten
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR