3. Frekuensi Buang Air
Frekuensi buang air kecil dan besar juga memengaruhi seberapa sering popok perlu diganti.
Bayi yang buang air kecil lebih sering atau mengalami BAB setelah setiap makan mungkin memerlukan penggantian popok lebih sering daripada bayi yang buang air lebih jarang.
4. Kondisi Kulit
Kondisi kulit bayi juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan durasi penggunaan popok.
Kulit bayi yang sensitif atau rentan terhadap ruam popok mungkin memerlukan penggantian popok lebih sering untuk mencegah iritasi dan ruam popok yang dapat terjadi akibat paparan terlalu lama terhadap urine dan tinja.
5. Aktivitas Bayi
Aktivitas bayi juga dapat memengaruhi seberapa sering popok perlu diganti.
Bayi yang aktif dan sering bergerak mungkin memerlukan penggantian popok lebih sering daripada bayi yang lebih tenang dan tidak aktif.
6. Lingkungan
Faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban juga dapat memengaruhi seberapa sering popok perlu diganti.
Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi Jarang Pipis Sebelum Malah Tambah Jadi Penyakit
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR