Efek samping ini pun berpotensi menyerang hanya jika obat sakit kepala digunakan secara kronis atau dalam jangka panjang.
Sementara, obat sakit kepala biasanya hanya dikonsumsi seperlunya, yakni saat muncul keluhan.
"Karena proses anemia aplastik itu juga suatu proses panjang," kata dia.
Zullies menjelaskan, anemia aplastik sebenarnya bukan disebabkan oleh penggunaan obat, melainkan penyakit autoimun.
Penyakit autoimun adalah suatu masalah kesehatan yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi justru menyerang tubuh sendiri.
Dalam kasus ini, menurutnya, imunitas penderita anemia aplastik menyerang sumsum tulang belakangnya sendiri.
Akibatnya, sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah.
Saat sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah, tubuh pun tidak mampu berfungsi secara normal.
"Karena sistem imun bertindak secara salah memyerang tubuh sendiri dalam hal ini sumsum tulang belakang, sehingga tidak bisa menghasilkan sel darah. Jadi bukan karena obat," terang Zullies.
Kendati demikian, untuk menghindari potensi efek samping yang mungkin terjadi, pastikan untuk mengonsumsi obat sakit kepala sesuai aturan pemakaian dalam kemasan.
"Asal sudah sembuh sakit kepalanya ya sudah cukup. Biasanya butuh tiga kali sehari saja (minum obat)," lanjutnya.
Baca Juga: Apakah Anak Babe Cabita Berisiko Menderita Anemia Aplastik karena Keturunan?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR